RNI Catat Laba Bersih Rp 301,4 Miliar dari Gula

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 8 Desember 2012 17:49 WIB

Kantor administrasi PT Pabrik Gula Rajawali I di Undaan Kulon, Surabaya. Tempo/ Kukuh Setyo Wibowo

TEMPO.CO, Indramayu - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro, menyatakan tahun lalu sektor agro perseroan mengalami kerugian Rp 51,8 miliar. "Tapi tahun 2012, keuntungan signifikan atau sebelum pajak sebesar Rp 301,4 miliar dari gula," katanya di dalam Tasyakuran dan Konsolidasi Pabrik Gula RNI Group, Pabrik Gula Jatitujuh, Indramayu, Sabtu, 8 Desember 2012.

Ia menjelaskan, jumlah tebu yang digiling meningkat 4 persen dari 4,08 juta ton menjadi 4,26 juta ton tahun ini. Sedangkan, kata dia, rendemen pun mengalami kenaikan 13 persen, dari 7,13 persen menjadi 8,08 persen. Ismed menyebut produksi gula naik 18 persen menjadi 345 ribu ton dari 291 ribu ton.

RNI mencatat perkembangan total produksi gula dalam tiga tahun terakhir meningkat, dengan rata-rata 22 persen produksi di pulau Jawa. Ismed mengungkapkan, dari keuntungan Rp 301,4 miliar tersebut, PT PG Rajawali I memberi kontribusi Rp 185,9 miliar. Sedangkan PT PG Rajawali II menyumbang Rp 80,6 miliar dan Rp 34,9 berasal dari Pabrik Gula Candi Baru.

Ismed menyebut ada perbaikan besar di PT PG Rajawali II dengan lima pabrik gulanya di Jawa Barat. "Sebelumnya rugi Rp 158 miliar, sekarang untung Rp 80,6 miliar," ujarnya. Menurut dia, salah satu hal yang mendorong kinerja adalah perubahan pola penjualan gula.

Ia mengatakan saat ini pola penjualan difokuskan pada gula kemasan satu kilogram, dibandingkan dengan penjualan gula curah. RNI menilai penjualan gula dalam bentuk ritel memberi margin yang lebih baik dibanding gula curah.

Untuk peningkatan kinerja, kata Ismed, ada rencana untuk melakukan restrukturisasi anak perusahaan RNI. Ia berencana melakukan merger anak perusahaan. Dalam bidang agro, terutama gula, PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PTP Candi Baru akan menjadi satu perusahaan dengan nama PT PG Rajawali. Sedangkan anak perusahaan di bidang non gula, yaitu PT Mitra Ogan, PT Laskar, dan PT Mitra Kerinci akan dijadikan satu menjadi PT Perkebunan Rajawali, yang berbasis pada sawit.

Untuk bidang perdagangan, RNI akan menggabungkan PT Citramass, PT Rajawali Tanjungsari, dan PT GIEB menjadi PT Rajawali Nusindo. Tahun depan, RNI juga mentargetkan peningkatan luas area tebu menjadi 57.528 hektar dari 53.000 hektar.

"Dengan jumlah tebu digiling 4.725.020 ton, dan rendemen 8,09 persen," ujarnya. RNI juga mentargetkan produksi gula sebesar 382.477 hektar. Saat ini RNI yang memiliki bisnis dalam bidang agro industri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan, distribusi, serta properti itu memiliki aset Rp 5 triliun, 14 anak perusahaan, dan 15 ribu karyawan.

MARIA YUNIAR


Berita terkait

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

10 Oktober 2022

Erick Thohir Berharap Revitalisasi Industri Gula Penuhi Kebutuhan Nasional Jangka Panjang

Erick Thohir mengungkapkan revitalisasi industri gula dapat memenuhi kebutuhan gula nasional.

Baca Selengkapnya

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

4 Agustus 2022

Badan Pangan Nasional Buat Regulasi Atur Tata Kelola Gula

Badan Pangan Nasional akan membuat regulasi tata-kelola gula untuk memperkuat industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

4 Agustus 2022

Lebih dari 50 Persen Pasokan Gula RI Masih Tergantung Impor

Badan Pangan Nasional mencatat kebutuhan total gula secara nasional mencapai 7,3 juta ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

8 Maret 2021

Keluhkan Kelangkaan Gula Rafinasi, Pelaku Industri Surati Gubernur Jawa Timur

Pelaku industri makanan dan minuman Jawa Timur menyurati Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluhkan kelangkaan gula rafinasi.

Baca Selengkapnya

Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

11 April 2020

Awasi Distribusi Gula, Mendag Gandeng Satgas Pangan dan DPR

Mendag Agus Suparmanto bersama Satgas Pangan dan Komisi VI DPR secara intensif mengawasi industri gula.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

13 Februari 2020

Faktor Cuaca dan Lahan, Produksi Gula Diprediksi Tak Capai Target

Asosiasi Gula Indonesia memperkirakan produksi gula tahun ini turun 10 persen dibandingkan 2019.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

9 September 2019

Kementerian Pertanian Adukan Majalah Tempo ke Dewan Pers

Laporan investigasi Majalah Tempo edisi 9-15 September 2019 bertajuk "Gula-Gula Dua Saudara" dinilai menyudutkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

6 Agustus 2019

Mendag Ancam Cabut Izin Pabrik yang Jual Gula Rafinasi ke Pasar

Menteri Perdagangan Enggarsito Lukita mengancam akan mencabut izin perusahaan yang menyalahgunakan produksi gula rafinasi dengan dijual bebas ke pasar

Baca Selengkapnya

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

1 Juli 2019

Jika Ditugasi Impor Gula Mentah, PTPN X Siap

Impor gula mentah itu dilakukan guna memenuhi konsumsi gula kristal putih (GKP).

Baca Selengkapnya

APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

29 Juni 2019

APTRI Minta Jokowi Pilih Menteri yang Berpihak pada Petani Tebu

APTRI meminta Presiden Jokowi pilih menteri yang memahami petani tebu karena saat ini industri gula sudah kritis.

Baca Selengkapnya