Manfaatkan Pelemahan Dolar, Rupiah Menguat 4 Poin  

Reporter

Editor

viva

Rabu, 5 Desember 2012 18:43 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah mampu memanfaatkan pelemahan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia dengan kembali terapresiasi mendekati level 9.600. Kendati masih ada sentimen positif dari defisit perdagangan, mata uang lokal berhasil menguat tipis.

Pada transaksi pasar uang hari ini, Rabu, 5 Desember 2012, nilai tukar rupiah ditutup menguat 4 poin (0,04 persen) ke level 9.601 per dolar Amerika. Transaksi rupiah berada dalam rentang 9.596 hingga 9.614 per dolar.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T Kawengian, mengemukakan negatifnya neraca perdagangan dan masih adanya ketidakpastian masalah tebing fiskal di Amerika sempat mengganjal pergerakan rupiah. Namun, jebloknya dolar AS terhadap mata uang utama membuat tekanan rupiah berkurang sehingga mata uang lokal mampu berbalik arah menguat di akhir transaksi.

Pergerakan rupiah masih terlihat datar dan berada dalam kisaran 9.590 hingga 9.630 per dolar AS. Sempat menyentuh dibawah 9.600 per dolar AS, namun rupiah kembali melemah karena kecemasan atas defisit perdagangan. ”Dari sisi fundamental, rupiah sebenarnya aman terkendali,” kata Apelles.

Ada sedikit kekhawatiran bahwa dengan rendahnya inflasi, hingga November hanya 3,73 persen akan membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk memangkas suku bunganya pada Rapat Dewan Gubernur pekan depan. “Namun, sampai akhir tahun ini hal itu belum akan dilakukan, mengingat kondisi rupiah masih masih berada dalam tren melemah,” paparnya.

Dari kawasan regional, mata uang Asia sebagian besar ditutup menguat. Won Korea menguat 0,18 persen ke 1.081,5, ringgit Malaysia terapresiasi 0,09 persen menjadi 3,0413, peso Philipina menguat 0,03 persen ke 40,866 per dolar AS. Sementara dolar Singapura sore ini melemah 0,08 persen ke 1,2187 per dolar AS.

Menguatnya euro hingga menyentuh US$ 1,31 membuat tekanan dolar terhadap rupiah dan mata uang Asia lainnya mengendur.

PDAT | VIVA B. K

Terpopuler:

Hatta Setuju MRT Disubsidi Pemerintah

Saham BCA dan Astra Beratkan Indeks

HTI Minta Pemerintah Tak Campuri Urusan UMK

Rupiah Melemah Terbebani Defisit Perdagangan

YLKI: Regulasi Kartu Kredit Sangat Lemah

Dahlan Iskan Sebut Dua Syarat Calon Pemimpin

Tunggu Kemajuan Fiscal Cliff, Wall Street Turun

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya