Data BPS Jadi Acuan Pelaku Pasar

Reporter

Editor

viva

Senin, 3 Desember 2012 06:15 WIB

Petugas melakukan aktivitas bongkar muat di tempat penarikan dan penyetoran uang di basement gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Rabu (1/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Data ekonomi yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik hari ini akan menjadi perhatian para pelaku pasar. Untuk sementara, fokus pasar beralih ke data domestik. Inflasi yang tetap terkendali dan bahkan cenderung turun serta membaiknya neraca perdagangan Indonesia masih membuka peluang bagi penguatan rupiah pada minggu ini.

Inflasi tahunan (y-o-y) pada November kemarin diprediksi turun menjadi 4,54 persen dari bulan sebelumnya, sebesar 4,61 persen. Selain itu, neraca perdagangan pada Oktober diprediksi akan kembali membaik dan mencatat surplus sebesar US$ 0,65 miliar dibanding September, yakni sebesar US$ 0,55 miliar.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengungkapkan keluarnya data inflasi dan ekspor Indonesia akan menjadi perhatian pasar pada awal pekan ini. Rendahnya angka inflasi dan surplusnya neraca perdagangan Indonesia dapat kembali membuka ruang bagi rupiah guna melanjutkan penguatan.

“Dengan kondisi seperti ini, apresiasi rupiah bisa ke level 9.550 per dolar Amerika, ini tentunya bagus buat mata uang lokal. Dan bila melemah, kemungkinan akan tertahan di 9.630 per dolar AS,” ujarnya.

Dalam sepekan terakhir, rupiah memang terlihat cenderung menguat meski terus mendekati di bawah 9.600 per dolar AS. Akan segera dikucurkannya dana talangan bagi Yunani senilai US$ 40 miliar serta harapan Amerika Serikat menghindari fiscal cliff (tebing fiskal) membuat pelaku pasar melepas dolar.

Berkurangnya permintaan korporasi terhadap dolar AS dan membaiknya data ekonomi domestik akan menjadi katalis positif bagi menguatnya mata uang lokal. Namun topik tentang fiskal cliff akan tetap mempengaruhi pergerakan rupiah.

Pada Jumat lalu, rupiah ditutup di level 9.595 per dolar AS, menguat 0,18 poin (0,19 persen) dari posisi pekan sebelumnya, 9.613 per dolar.

PDAT | VIVA B. K

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

6 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

14 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

7 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya