TEMPO.CO, Roma - Tingkat pengangguran Italia naik lebih tinggi dari perkiraan di bulan Oktober kemarin dan mencapai level tertingginya dalam 13 tahun terakhir akibat tertahannya kegiatan bisnis. Resesi yang mendera kawasan Eropa sepanjang dua tahun terakhir meningkatkan pemutusan hubungan kerja di Negeri Pizza.
Tingkat pengangguran Italia bulan kemarin naik menjadi 11,1 persen dibandingkan bulan September sebesar 10,8 persen menurut rilis dari Kantor Statistik Italia, yang bermarkas di Roma. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan para ekonom yang disurvei Bloomberg News sebesar 10,9 persen.
Hasil ini mengukuhkan bahwa angka pengangguran di Italia tetap bertahan di atas 10 persen dalam sembilan bulan secara beruntun. Dan tingkat pengangguran pada triwulan ketiga tahun ini meningkat menjadi 10,6 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 10,5 persen.
Italia memasuki resesi mengalami resesi keempat kalinya sejak 2001. Merosotnya perekonomian Italia diperparah oleh kenaikan pajak dan pemangkasan anggaran belanja publik, yang disahkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Mario Monti, dengan tujuan agar krisis utang kawasan Eropa tidak meluas.
Organisasi untuk Economic Cooperation and Development menyatakan ekonomi Italia akan menyusut 2,2 persen tahun ini. Sedangkan pemerintah memprediksi di tahun 2012 akan mengalami kontraksi 2,4 persen.
Merosotnya permintaan rumah tangga mungkin telah berkontribusi besar terhadap penurunan harga konsumen di bulan November, tingkat inflasi Uni Eropa turun 2,6 persen dari bulan sebelumnya 2,8.
Indeks kepercayaan rumah tangga turun ke level terendah sejak pencatatan yang dilakukan tahun 1996 akibat pesimisme konsumen terhadap prospek ekonomi.
Dari data ekonomi dari kawasan Eropa lainnya, yang dirilis hari ini, penjualan ritel Jerman turun 2,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tumbuh 0,5 persen. Angka pengangguran Uni Eropa di bulan kemarin juga meningkat menjadi 11,7 persen dari bulan sebelumnya 11,6 persen, serta belanja konsumen Prancis susut 0,2 persen.
BLOOMBERG | FOREXFACTORY| VIVA B. K
Berita terkait
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
44 hari lalu
ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.
Baca Selengkapnya2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
28 Februari 2024
Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
26 Februari 2024
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.
Baca SelengkapnyaPhiladelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
24 Februari 2024
Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?
Baca SelengkapnyaGenerasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
15 Februari 2024
Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.
Baca SelengkapnyaPengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
7 Februari 2024
Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.
Baca SelengkapnyaSomalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
1 Februari 2024
Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.
Baca SelengkapnyaAnies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
29 Januari 2024
Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
24 Januari 2024
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
20 Januari 2024
Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.
Baca Selengkapnya