Seribuan Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan  

Reporter

Senin, 26 November 2012 13:42 WIB

Pedagang daging. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Surabaya - Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur masih akan melanjutkan aksi mogok berjualan daging hingga Jumat pekan ini. Rencananya, hari ini, mereka juga akan berunjuk rasa di kantor Gubernur Jawa Timur. Sekitar 500 hingga seribuan pedagang akan dikerahkan untuk mendesak pemerintah agar menghentikan pengiriman sapi potong Jawa Timur ke luar daerah.

Mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan. Termasuk juga solidaritas dari pedagang sapi potong asal Mojokerto dan Gresik.

Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur, Muthowif, aksi tersebut dilakukan untuk merespons kelangkaan sapi potong di wilayah Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sejak November 2011 lalu.

Sapi di rumah pemotongan hewan mengalami penurunan rata-rata 40-50 persen. Di rumah pemotongan hewan (RPH) di Kedurus, misalnya, dari 95-110 ekor sapi tiap hari menjadi hanya 50-60 ekor sapi yang dipotong. "Itu terjadi di hampir semua RPH. Rata-rata penurunan pemotongan bisa sampai 40-50 persen," kata Muthowif.

Isu kelangkaan sapi ini sebenarnya isu klasik yang sudah diusung paguyuban sejak Februari 2012 silam. Saat itu, paguyuban menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur melarang sapi dari Jawa Timur dibawa keluar. Setidaknya Gubernur menerbitkan surat edaran terkait larangan tersebut agar masyarakat Jawa Timur mendapat prioritas menikmati daging sapi. Tapi, menurut Muthowif, hal ini tidak direspons.

Bahkan Dinas Peternakan Jawa Timur mengklaim adanya surplus sapi. Data yang digunakan masih data lama, Juni 2011, yang kemungkinan hasil survei 2010. Data itu menyebutkan jumlah sapi di Jawa Timur mencapai 4,7 juta ekor.

Menurut Muthowif, kenyataan di lapangan tidaklah demikian. Sebagai contoh, di rumah pemotongan hewan yang ada di Surabaya, jika sebelumnya menerima paling banyak 320-350 ekor sapi, kini maksimal hanya 200 ekor. "Ini berarti kan ada penurunan sampai 150 ekor. Logikanya kan jumlahnya berubah, tidak lagi 4,7 juta ekor. Masak datanya sama?" ujarnya.

Larangan pengiriman sapi ke luar Jawa Timur menjadi harga mati yang dituntut para pedagang. Selain juga mendesak supaya pemerintah mendatangkan sapi impor untuk mengantisipasi kenaikan harga sapi di dalam negeri. Sejak mengalami kelangkaan, harga sapi potong di level pasar mencapai Rp 85 ribu hingga Rp 95 ribu per kilogram. Harga ini melambung tinggi dari sebelumnya yang berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu per kilogram.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Maskur, provinsi ini tidak mengalami kelangkaan sapi ataupun daging segar. Sesuai dengan data Badan Pusat Statistik, Jawa Timur masih menjadi lumbung sapi nasional dengan 4,7 juta ekor atau 32 persen dari jumlah sapi nasional. Bahkan, selama dua bulan terakhir ini, ada surplus 150 ribu ekor sapi. Kebutuhan di Jawa Timur sekitar 1.000-1.500 ekor per hari. Surabaya menyumbang jumlah terbanyak dengan 300-400 ekor setiap hari.

Sejak tiga minggu lalu, Dinas Peternakan Jawa Timur sudah mengeluarkan surat edaran kepala dinas untuk membatasi pengiriman ternak sapi ke luar Jawa Timur. "Kita sudah keluarkan surat edaran bahwa sapi yang boleh keluar hanya yang berbobot 400 kilogram ke atas," katanya.

Pengiriman sapi berbobot 400 kilogram ke atas itu dilakukan dengan pertimbangan bisa jadi untuk pembibitan di luar Jawa Timur. Tapi sekarang, pengiriman itu tidak diperbolehkan karena khawatir dipotong sesampainya di luar daerah. Para pedagang yang akan membawa sapi ke luar Jawa Timur wajib mengantongi rekomendasi dari provinsi.

Menanggapi aksi pemogokan dan unjuk rasa paguyuban pedagang sapi, Maskur mengatakan akan terus melakukan sosialisasi bahwa aksi tersebut tidak berdampak positif.

Sebelumnya, bahkan sempat tersiar kabar bahwa aksi paguyuban pedagang ditunggangi para importir. Tapi, hal ini dibantah Muthowif. "Sampai saat ini, kami belum pernah ketemu dengan importir. Ini murni dari pedagang, tidak ada kepentingan importir, tidak pernah kerja sama dengan siapa pun," kata Muthowif.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terpopuler lainnya:
Ahok Masuk TV Al-Jazeera

Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat

Larang Posko, Jokowi Dinilai Kontraproduktif

Jokowi Berlari Lincah Bak Kancil

Jokowi: Posko Banjir Cukup Satu

"Mahfud Tak Perlu Malu Menjadi Calon Presiden"

Berita terkait

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

2 menit lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

4 menit lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

8 menit lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

12 menit lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

12 menit lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

13 menit lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

23 menit lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

25 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

28 menit lalu

Serba-serbi Hammersonic Festival 2024, Targetkan 20 Ribu Penonton per Hari

Sebelum menonton Hammersonic Festival 2024 pada 4-5 Mei 2024, simak beberapa informasi terkait lokasi hingga tiketnya.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

29 menit lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya