TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperhitungkan kelas menengah Indonesia akan terus berkembang hingga 20 tahun ke depan. Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menjelaskan, pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan pesat penduduk usia produktif. "Bonus demografi," ucap Darmin dalam pertemuan tahunan BI dengan Pelaku Perbankan (Bankers Dinner), Jumat malam, 23 November 2012.
Darmin menambahkan, pertumbuhan kelas menengah telah memperkuat dan memperkaya permintaan barang dan jasa di pasar domestik. Hal ini dinilainya sebagai penopang ekspansi perekonomian. "Dalam delapan tahun terakhir, perekonomian dapat kita pertahankan terus tumbuh dengan rata-rata sekitar 6,1-6,2 persen per tahun," katanya.
Keberlangsungan ekspansi perekonomian dalam beberapa tahun terakhir dapat tergambar dari beberapa indikator pada sistem pembayaran. Rata-rata volume transaksi BI-RTGS meningkat pesat dari tahun ke tahun. Begitu pula pertumbuhan kartu debit dan uang elektronik. "Ini menunjukkan semakin cepatnya roda perekonomian berputar."
Darmin menjelaskan, Indonesia memasuki dekade awal milennium baru dengan masa-masa sulit program stabilisasi ekonomi pascakrisis 1997-1998. Dan, berhasil menutup dengan masa transisi ke negara berpenghasilan menengah.
Berbeda dengan negara maju, mereka mengawali dekade awal milenium baru dengan era emas the great moderation. Ekonomi global tumbuh tinggi dalam kurun waktu cukup panjang (2000-2007) dan menutup dengan mendung the new normal.
"Pendapatan per kapita Indonesia per akhir 2011 lalu sudah mencapai sekitar US$ 3.000, meningkat enam kali lipat dari angkanya di masa krisis Asia 1997-1998," katanya.
Ia memprediksi, jika ekonomi nasional terus tumbuh dan kondisi ekonomi makro serta sistem keuangan tetap terpelihara, Indonesia bisa saja masuk ke dalam kategori negara berpenghasilan menengah atas dengan pendapatan per kapita US$ 4.000.
MARTHA THERTINA
Berita terkait
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
6 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
6 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
15 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
15 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
18 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
28 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
31 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
31 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
33 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca Selengkapnya