TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue). Harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 1.235 per lembar.
"Dana dari rights issue akan digunakan untuk menambahkan modal sehingga penyaluran kredit lebih ekspansif," kata Presiden Direktur Bank Tabungan Negara, Iqbal Lantaro, usai rapat umum pemegang saham BTN, di Jakarta, Rabu 7 Nopember 2012.
Bank Tabungan Negara akan menerbitkan saham baru menjadi 14,29 persen dari sebelumnya 11,91 persen (1.515.402.000 saham). Setelah dilakukan rights issue, kepemilikan saham pemerintah berkurang (terdilusi) menjadi 60 persen dan saham publik menjadi 40 persen.
Ia menambahkan, pembeli siaga rights issue Bank BTN adalah PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Rencana penerbitan saham baru ini sudah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Komite Privatisasi, serta pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan dan DPR.
"Fokus penyebaran investor berdasarkan home based atau investor domestik sebesar 80 persen dibandingkan asing," ujar Iqbal.
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
25 hari lalu
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.