Jawa Timur Rintis Mobil Dinas Berbahan Bakar Gas  

Reporter

Jumat, 2 November 2012 17:45 WIB

Teknisi Mobil BBG Erwin Wijaya (kanan), menjelaskan mekanisme kerja converter CNG (gas terkompresi) kepada Wakil Walikota Malang Bambang Priyo Utomo di Balaikota Malang, Jawa Timur, Rabu (8/8). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Empat orang dan satu teknisi tampak sibuk mengutak-atik mesin mobil Kijang di salah satu bengkel mobil di bilangan Rungkut, Surabaya, Jumat 2 November 2012. Perangkat injeksi bahan bakar yang telah dimodifikasi dengan nozzle tergeletak begitu saja.

Sejurus kemudian, si teknisi mengambil dengan cekatan unit konverter kit beserta perangkat pendukungnya. Merasa telah sesuai, konverter kit itu dikembalikan ke tempatnya yang berbentuk kardus segi empat."Wis pas (sudah sesuai)," ujar sang teknisi memberi aba-aba.

Itulah gambaran sehari-hari aktivitas di bengkel PT Autogas Indonesia, yang ditunjuk sebagai rekanan untuk menjalankan pemasangan konverter kit kendaraan dinas di Jawa Timur. Sejak resmi beroperasi tanggal 30 Oktober silam, sudah enam unit mobil dinas Pemerintah Provinsi Jawa Timur memasang perangkat konverter kit di bengkel tersebut. Memasang alat ini membutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Tarif yang dipatok pun bervariasi, tergantung jumlah silinder dan bahan bakunya. Pemasangan konverter kit untuk BBG jenis LGV (V-Gas) lebih murah ketimbang jenis CNG.

Sumitro, koordinator PT Autogas Indonesia cabang Surabaya, mengatakan bahan baku tabung CNG dan LGV berbeda. Tabung gas CNG lebih tebal dibanding tabung jenis LGV. Perbedaan bahan baku ini lantaran tekanan pada CNG hingga 200 bar. Satu unit konverter kit jenis CNG dengan mesin empat silinder seharga Rp 15 juta. "Kalau LGV dengan kapasitas mesin sama, cuma Rp 13 juta," kata dia sembari menunjukkan cara kerja parameter tekanan di konverter kit.

Mesin dengan jumlah empat silinder berbeda dengan enam silinder. Mengingat pada enam silinder ada tambahan dua nozzle di sistem injeksinya. Perbedaan ini berdampak pada selisih harga jual unit konverter kit. Belum genap satu minggu dibuka, Sumitro mengaku banyak mendapat telepon yang menanyakan tentang cara kerja BBG berikut ongkos pemasangannya. Bagi Sumitro, ini menunjukkan animo masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh teknologi BBG tersebut.

Ia membandingkan dengan bengkel autogas di Jabodetabek. Dalam sehari, rata-rata bengkel autogas Jabodetabek melayani 15 unit kendaraan yang ingin mengubah sistem pembakaran mesinnya. Kini, pihaknya terus jemput bola ke instansi-instansi pemerintahan yang ingin memasang konverter kit. "Hari ini, dua mobil Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur akan memasang konverter," kata Sumitro.

Namun, ia mengingatkan, konversi BBM ke BBG wajib didukung dengan tersedianya infrastruktur SPBG. Untuk sementara, pihaknya hanya menerima pemasangan konverter kit bagi kendaraan bahan bakar bensin. Untuk solar, jauh lebih rumit dan mahal. Rumit karena setiap pengisian BBG harus diikuti dengan pengisian solar. Perbandingannya 60:40, 60 persen BBG dan 40 persen solar. Mahal karena, jika tak ingin campuran, harus mengganti silinder heat.

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas ESDM Jatim Dewi J. Putriatni menuturkan belum tahu pasti berapa unit mobil dinas yang mendapat konverter kit gratis. Kata dia, pembagian konverter kit tidak harus melibatkan Dinas ESDM Jatim. Dewi sendiri tak keberatan mobil dinasnya diharuskan memakai BBG, meski infrastruktur masih minim."Bisa jadi dinas terkait langsung mendapat dari Kementerian ESDM. Jadi gak harus melalui Dinas ESDM Jatim," ucapnya.

Soal rencana pembangunan empat SPBG di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, di samping empat SPBG yang existing, Dewi tak mengetahui perkembangannya. Ia menyerahkan hal ini sepenuhnya pada PT Pertamina (Persero)."Itu langsung tanya Pertamina saja, saya gak tahu kelanjutan empat SPBG itu," imbuh Dewi.

Terpisah, sikap Asisten General Manager External PT Pertamina Area Pemasaran V Eviyanti Rofraida setali tiga uang dengan sikap Dewi. Eviyanti mengaku tak tahu-menahu perihal perkembangan rencana pembangunan empat SPBG di wilayahnya. Justru ia balik menyerahkan masalah ini ke Dinas ESDM Jatim, yang notabene kepanjangan tangan dari Kementerian ESDM selaku pembuat kebijakan."Wah saya enggak tahu perkembangannya mas. Itu kan langsung antara kementerian dan swasta," kata Evi kepada Tempo.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita Terpopuler:

Angelina Sondakh Akui Pertemuan di Kemenpora

Jokowi Pertanyakan 3 Soal Sebelum Loloskan MRT

''2014, Jakarta Akan Mirip Shanghai''

Lima Penyidik KPK Mengundurkan Diri

Denny Kuliahi Dosennya Di Melbourne


Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

14 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya