Indonesia-Inggris Sepakat Tingkatkan Perdagangan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 1 November 2012 05:13 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengikuti sidang paripurna terbuka bertema "East Asian Models for Transforming the Global Economy" (Model Asia Timur untuk Mentransformasi Ekonomi Global) sebagai bagian dari Forum Ekonomi Dunia di sebuah hotel di Bangkok, Thailand, (31/5). REUTERS/Chaiwat Subprasom

TEMPO.CO , London: Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dan Menteri Negara Perdagangan dan Investasi Inggris, Lord Stephen Keith Green, sepakat meningkatkan perdagangan antarnegara. Selama ini, hasil ekspor kedua negara hanya mencakup 1 persen pasar impor sehingga dinilai kurang maksimal.

“Inggris adalah negara nomor enam terbesar di dunia, sedangkan ekonomi Indonesia nomor 15,” kata Gita seusai mengunjungi Kementerian Bisnis, Inovasi, dan Keterampilan Inggris di Victoria Street, London, Inggris, Selasa waktu setempat. Untuk itu, lanjut dia, volume perdagangan perlu ditingkatkan.

Menurut Gita, perbincangannya dengan Lord Green sempat menyinggung kesinambungan kelapa sawit serta produk-produk kehutanan Indonesia. Seperti diketahui, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar global anjlok menjadi US$ 847 per metrik ton akibat stok berlebih. Penurunan harga ini dikhawatirkan bakal meruntuhkan industri dalam negeri.

Pemerintah Inggris juga mempertanyakan masih adanya hambatan kegiatan investasi di Indonesia, misalnya adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1010 yang mewajibkan perusahaan asing memproduksi obat di dalam negeri dan mengimpor obat tertentu.

Lord Green juga mengeluhkan penarikan pajak ganda (double tax) kepada perusahaan Inggris. Berdasarkan traktat yang ditandatangani kedua negara pada 1984, perusahaan Inggris di Indonesia dikenai pajak 10 persen. Namun perusahaan yang sudah berdiri sebelum perjanjian itu ditandatangani dipungut pajak dengan besaran yang berbeda.

Semua masukan tersebut, kata Gita, akan disampaikan kepada Kementerian Keuangan. “Tapi komitmen kami jelas, memberdayakan pemodal dalam negeri,” ujarnya.

Pada saat yang sama, diadakan dialog antara Direktur Jenderal Energi, Pasar, dan Infrastruktur Kementerian Energi dan Perubahan Iklim Inggris Simon Virley dan delegasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia yang dipimpin Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Legowo.

“Nantinya akan ada semacam joint arrangement untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta transfer teknologi kedua negara,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ego Syahrial.

VISHNU JUWONO (LONDON)



Terpopuler:
Perampingan Rupiah Mulai Dibahas Tahun Depan

Penyertaan Modal Negara Jadi Modus Upeti BUMN

BPK: Menteri Lakukan Pembiaran di Proyek Hambalang

Indeks Kepercayaan Konsumen RI Tertinggi di Dunia

Proyek Hambalang Rugikan Negara Rp 243,66 Miliar

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

7 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

17 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

17 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

18 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

5 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

6 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya