Viva Group Luncurkan TV Berbayar Tahun Depan

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 30 Oktober 2012 16:27 WIB

Erick Thohir. TEMPO/Budi Yanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Visi Media Asia Tbk (Viva) Erick Thohir memaparkan perseroan berencana mengembangkan sayap usahanya ke ranah digital, yakni dengan terjun ke bisnis televisi berbayar. "Akan kami luncurkan pada tahun depan," ujar Erick ketika menggelar paparan publik di kantornya, Selasa, 30 Oktober 2012.

Rencananya saluran televisi berbayar tersebut akan direalisasikan pada semester pertama tahun depan. Investasi yang dibutuhkan untuk masuk ke bisnis digital ini diperkirakan mencapai US$ 150 juta untuk tiga tahun mendatang. Separuh dari modal tersebut akan digali perseroan dari perangkat pembiayaan yang mereka miliki, seperti penerbitan surat utang dan lainnya.

Erick memaparkan, untuk saat ini perseroan tengah mempersiapkan konten-konten program acara yang bisa ditayangkan dalam saluran televisi berbayar tersebut. Dipastikan program yang akan ditayangkan di saluran itu adalah program-program eksklusif.

Program acara nantinya lebih mengarah ke sektor olahraga, dengan nama saluran Sport One, Viva Group mengandalkan program eksklusif, seperti Indonesia Super League serta Piala Dunia pada 2014 mendatang."Terutama untuk program World Cup yang diharapkan nanti jadi pengikat masyarakat untuk loyal berlangganan," katanya.

Menurut Direktur Viva Otis Hahijary, program Piala Dunia yang akan tayang pada 2014 diperkirakan akan menjaring penonton hingga delapan kali lipat. Sebab, penayangannya pada dinihari yang kebetulan nanti bertepatan dengan bulan Ramadan. "Jadi ketika sahur, tanpa world cup rating bisa naik 480 persen. Dengan World Cup kami kira bisa sampai 700-800 persen," ujarnya.

Ia optimistis rencana perseroan untuk masuk sebagai televisi berbayar ini tidak akan sia-sia. Potensi pertumbuhan pelanggan televisi berbayar masih cukup tinggi dengan pertumbuhan ekonomi dan banyaknya masyarakat kelas menengah di Indonesia.

Saat ini, penikmat televisi berbayar di Indonesia masih sebanyak 3 juta pelanggan. Sedangkan jumlah kelas menengah diperkirakan mencapai 45 juta jiwa. Sedangkan di Malaysia, dengan jumlah penduduk lebih sedikit, pelanggan televisi berbayar sudah mencapai 10 juta.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita Terpopuler:

Sekali Rapat, DPR Minta Lebih dari Rp 1 Miliar

KPK Mulai Bidik Pimpinan Badan Anggaran DPR
Sekretaris MA Mengaku Pengusaha Sarang Burung
Anggaran Militer Juga Terkena Kutipan DPR

Firman Utina Cs Sempat Lawan 12 Pemain Australia

Berita terkait

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

21 November 2022

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

Penetapan Hari Televisi Sedunia juga menjadi momentum ketika para pemimpin PBB menyadari peran televisi dalam memfokuskan perhatian publi

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel

26 September 2018

Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel

Industri pertelevisian harus dapat mempresentasikan keberagaman pemirsa mereka, salah satunya dengan mengakomodir tenaga kerja difabel.

Baca Selengkapnya

Teknologi TV Tanpa Remote Ditemukan, Bisa Pakai Gerakan Kucing

5 Oktober 2017

Teknologi TV Tanpa Remote Ditemukan, Bisa Pakai Gerakan Kucing

Revolusi cara kita berinteraksi dengan televisi secara online segera terjadi dengan ditemukannya teknologi pengontrol dengan gerakan tubuh atau benda

Baca Selengkapnya

LG Display Pasok LCD ke Samsung Mulai Juli

21 Februari 2017

LG Display Pasok LCD ke Samsung Mulai Juli

Samsung dan LG telah melakukan pembicaraan pasokan LCD sejak Sharp menyampaikan pemotongan pasokan Samsung tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Koalisi Penyiaran Ragukan Evaluasi KPI pada Televisi Swasta

25 Mei 2016

Koalisi Penyiaran Ragukan Evaluasi KPI pada Televisi Swasta

Menurut Koalisi, KPI menyia-nyiakan anggaran negara dan kesempatan melakukan perubahan.

Baca Selengkapnya

Kehadiran Netflix Dianggap Bikin Persaingan Makin Ruwet

18 Februari 2016

Kehadiran Netflix Dianggap Bikin Persaingan Makin Ruwet

Netflix mengajarkan orang Indonesia untuk membayar sebuah tayangan yang bagus.

Baca Selengkapnya

Samsung Luncurkan Video Wall dengan Bezel Tertipis  

2 Februari 2016

Samsung Luncurkan Video Wall dengan Bezel Tertipis  

Batas antar-layar (bezel) sebesar 1,4 milimeter membuat layar pamer Samsung tampak seperti benar-benar menyatu.

Baca Selengkapnya

Urgensi Transparansi Perizinan Televisi

2 Februari 2016

Urgensi Transparansi Perizinan Televisi

Kegaduhan terjadi dalam dunia penyiaran Indonesia. Pemimpin Komisi I (bidang penyiaran) Dewan Perwakilan Rakyat dan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) menuduh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah bertindak melampaui wewenangnya, melanggar Undang-Undang Penyiaran, dan mengancam keberadaan stasiun televisi swasta.

Baca Selengkapnya