12 Investor Asing Minati Bank Permata

Reporter

Editor

Jumat, 11 Juni 2004 19:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Setidaknya 12 investor asing, dari 19 investor, telah menyatakan minatnya secara informal membeli PT Bank Permata Tbk. "Asing kalau tidak salah ada sekitar 12," kata Direktur Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Mohammad Syahrial di Jakarta, Jumat (11/6).Dalam kajian PPA, sedikitnya 19 investor potensial yang terdiri dari konsorsium, murni bank asing atau partner dengan domestik, dan bank lokal menunjukkan minatnya secara informal. Beberapa investor yang diberitakan telah menyatakan minatnya antara lain Standard Chartered Bank (StanChart), Danamon, BNI, serta BCA.Syahrial mengatakan, kriteria utama investor adalah bergerak di sektor perbankan. Kalaupun konsorsium, lanjutnya, kendali utamanya atau lead-nya adalah perbankan. Namun, Syahrial menolak menyebutkan nama investor ini karena masih bersifat informal. Saat ditanya apakah bank lokal ini termasuk BNI, Danamon, BCA atau Artha Graha, Syahrial menolak menyebutkannya. "Tidak boleh, nanti kalau sudah formal," kata dia.PPA sudah menunjuk penasihat keuangan ABN Amro serta penasehat hukum, Hadiputranto, Hadinoto & Partners untuk divestasi ini, Selasa (8/6). "Saya berikan kesempatan kepada legal dan financial adviser untuk melihat di data base room-nya Permata supaya memberikan kajian yang tepat," kata dia.Menurutnya kajian itu menyangkut pola penjualan, kriteria investor serta prospektus Bank Permata. Kajian penasihat ini, lanjut dia, diharapkan akan selesai pada akhir Juni ini. Penasihat ini juga akan melakukan kajian lanjutan dengan melakukan penjajakan awal ke beberapa investor atau non deal roadshow.Pola divestasi, kriteria investor serta prospektus ini akan dibahas dan diajukan ke pemerintah serta DPR. Dalam rapat dengar pendapat DPR, PPA meminta adanya fleksibilitas dan memberikan tiga opsi dalam penjualan ini. Pertama, menjual 71 persen saham dengan 51 persennya dijual ke investor strategis dan 20 persen dijual melalui pasar modal ke investor terpilih (market placement). Kedua, Bank Permata dijual dengan pola 71 persen secara langsung dengan menggunakan harga premium. Terakhir, pemerintah melepaskan seluruh kepemilikannya 97,66 persen saham Bank Permata untuk diserahkan kepada investor dengan harga sangat super premium.Syahrial mengharapkan akhir Juli PPA bisa melakukan pameran atau road show. "Fokusnya adalah Asia dan Eropa. Tapi kalau dalam kajian nanti ada investor potensial dari Amerika atau Australia, kami akan datang," kata dia. Menurutnya road show di Eropa akan dipusatkan di London. Sementara wilayah Asia, Syahrial menyebutkan negara Singapura, Malaysia, Brunei, serta Hongkong.Yandi MR - Tempo News Room

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

16 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

3 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

6 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

6 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

6 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

8 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

8 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

9 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

13 hari lalu

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk April 2024. Hartono Bersaudara dan Dato Sri Tahir urutan berapa?

Baca Selengkapnya