Pabrik Wig di Kulon Progo Kebanjiran Pesanan  

Selasa, 2 Oktober 2012 15:10 WIB

Seorang disainer perusahaan pembuat robot Kokoro, memasang rambut palsu pada robot yang menyerupai wajah Hideyo Noguchi, seorang doktor terkenal di Jepang (17/3). Foto: AFP/Yoshokazu Tsuno

TEMPO.CO, Kulon Progo - Produsen rambut palsu atau yang biasa disebut wig di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kewalahan melayani pesanan yang juga datang dari luar negeri. Pesanan yang cukup banyak ini tidak seimbang dengan jumlah karyawan sehingga pengerjaan pesanan agak tersendat.

Menurut Vice President PT Sung Chang Indonesia (SCI) Kulonprogo, Chou Hying Choe, wig buatan pabriknya banyak diminati oleh konsumen, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Wig produksi Kulon Progo ini banyak dipesan oleh negara negara besar, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara Eropa. Namun, dengan jumlah karyawan sebanyak 1.500 orang, perusahaan masih merasa kekurangan tenaga untuk mengerjakan pesanan.

"Permintaan wig sangat tinggi. Kami sampai kewalahan melayani. Idealnya ada 2.500 pekerja," kata Chou Hyong Choe pada Tempo, Selasa, 2 Oktober 2012.

Dia memperkirakan, dengan jumlah karyawan 2.500 orang, produksi wig setiap bulan bisa mencapai 85.000 buah. Saat ini dengan 1.500 pegawai, produksi wig per bulan baru 25.000 wig saja. “Saat ini sedang berbenah untuk menaikkan jumlah produksi,” kata Choe.

Untuk menaikkan jumlah produksi itu, perusahaan juga menambah fasilitas buat para pegawai, seperti sistem pengupahan, kesejahteraan, dan penambahan sarana lainnya. "Kami masih membutuhkan banyak tenaga kerja," kata dia.

Peluang kerja itu sebenarnya sangat tinggi bagi masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain banyak dibutuhkan untuk membantu produksi, juga akan ada masa magang selama tiga bulan untuk menjadi tenaga yang terampil.

Menurut Kepala Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kulon Progo, Wadiyo, perusahaan-perusahaan wig di desanya itu turut membantu menyerap tenaga kerja. Dampaknya juga sangat positif. Ada banyak warung makan, rumah kos, dan lain-lain. "Masyarakat di sekitar pabrik sangat terbantu secara ekonomi," kata dia.

MUH SYAIFULLAH



Terpopuler:
Bumi Resources Paparkan Dugaan Penyimpangan Dana

Hatta Upaya Jembatan Selat Sunda Tak Bebani APBN

Ini Utang-utang BUMI

Malaysia Akan Bangun Jalur Kereta di Kalimantan

Produksi Tambang Emas Martabe Berhenti Sementara

Berau: Tak Ada Penyidikan Independen dari Bumi Plc

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

20 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

58 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya