TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas akan membawa sepuluh perusahaan terbuka dalam negeri untuk roadshow ke London, Inggris. Perusahaan sekuritas pelat merah ini juga mengundang investor asing dalam acara "Indonesia Corporate Day" pada 27-28 September mendatang di London.
"Momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengundang lebih banyak investor," kata Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Laksono Widodo di Jakarta, Senin, 24 September 2012.
Sepuluh perusahaan terbuka itu terdiri dari enam BUMN dan empat perusahaan swasta. Keenam BUMN itu adalah Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Sedangkan empat lainnya adalah PT Lippo Karawaci Tbk, PT MNC Tbk, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, serta PT ABM Investama Tbk.
Forum ini memberikan kesempatan bagi para eksekutif senior emiten untuk bertemu para manajer investasi terkemuka sambil memaparkan informasi terbaru tentang kinerja dan prospek usaha yang digelutinya. Investor asing diharapkan dapat meningkatkan nilai portofolio investasinya di pasar modal Indonesia sehingga akan mendorong peningkatan kapitalisasi pasar modal Indonesia.
Laksono menambahkan, perusahaan-perusahaan tadi diharapkan merepresentasikan perekonomian Indonesia. Rencananya, forum ini dilakukan secara reguler. "Kami harus mempersiapkan jauh hari untuk mengundang emiten lain mengikuti acara ini."
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.