TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo menyatakan pemerintah tengah menggodok aturan perdagangan online yang tengah ramai saat ini. "Mudah-mudahan akhir tahun depan kita sudah punya PP (Peraturan pemerintah) mengenai e-commerce," kata Gunaryo di kantornya, Jumat, 14 September 2012.
Menurut Gunaryo, pengaturan itu dianggap perlu seiring meningkatnya transaksi melalui jasa internet. Tujuannya, kata dia, supaya konsumen terlindungi. Selama ini aturan belanja online hanya berpatokan pada Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan KUHP soal penipuan yang dikeluarkan kepolisian.
"Jadi sebelum undang-undang keluar, kita masih mengacu pada aturan yang umum dulu," kata dia.
Dalam pembahasannya, Kementrian Perdagangan bakal meminta pendapat Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat ini diajak bicara mengenai bagaimana mengurusi pajak perdagangan online.
Direktorat Jenderal Hak Kekayakan Interlektual diajak bicara mengenai hak cipta dan kekayakan intelektual yang juga mungkin dimasukkan dalam undang-undang itu. Bank Indonesia pun diajak membahas selaku otoritas tertinggi keuangan. "Apakah (perdagangan itu) terkait dengan transaksinya? Jadi saya harus minta fatwa dengan Ditjen Pajak, lalu Ditjen HAKI, dan Bank Indonesia (BI)."
Tapi ada lagi lembaga lain yang akan diajak membahas isi aturan itu yakni kepolisian. Kepolisian perlu dimintai masukan karena kekhawatiran penipuan dikemudian hari. "Itu yang akan mengatur kan KUHP," ujarnya.
Ia menyatakan Kementerian Perdagangan hanya menjadi saksi dalam setiap sengketa perdagangan online (E-commerrce). Penyelesaian sengketa ditempuh melalui kepolisian. "Kita memang belum punya pegawasan khusus yang menangani, tapi paling tidak dari sisi perlindungan konsumen kita bisa berikan semacam pertimbangan."
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Premium Habis, Jakarta Terpaksa Gunakan Pertamax
Harga Emas Melonjak US$ 38 per Troy Ounce
Bank Indonesia Nilai Ekonomi Indonesia Membaik
Hatta Minta Polisi Sikat Penyelundup BBM
Nirvana Development Garap Proyek Rp 2,1 Triliun
Pemerintah Perketat Penyaluran BBM Bersubsidi
Berita terkait
Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021
22 April 2021
Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM
Baca SelengkapnyaTren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda
6 April 2018
Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.
Baca SelengkapnyaRuben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali
22 Januari 2018
Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar
16 Januari 2018
Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIcing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu
8 November 2017
Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha
13 September 2017
Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.
Baca SelengkapnyaMau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos
2 September 2017
Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay
Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya
3 Agustus 2017
Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.
Baca SelengkapnyaBisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis
21 Juli 2017
PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis
Baca SelengkapnyaMau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks
17 Juli 2017
Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?
Baca Selengkapnya