Kemarau Panjang Justru Bantu Petani Garam  

Jumat, 7 September 2012 12:38 WIB

Petani Garam di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandang Haur, Pantura, Jawa Barat, Senin (22/8). Harga garam dipasaran mengalami penurunan dari Rp 700 per kilogram menjadi Rp 500 per kilogram. Penurunan harga dikarenakan impor garam dari India dan Australia. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (A2PGRI) memperkirakan produksi garam nasional tahun ini bakal menembus angka 1,4 juta ton, naik sekitar 27 persen dibanding produksi tahun lalu yang hanya 1,1 juta ton.

Anggota Presidium Asosiasi, Faisal Baidowi, mengatakan musim panen tahun ini diprediksi melimpah akibat anomali cuaca yang berpihak petani. Musim kemarau panjang tahun ini justru mendukung produksi garam. "Bisa dikatakan kendala anomali cuaca tahun lalu tidak kami alami saat panen kali ini," ujarnya Jumat, 7 September 2012.

Panjangnya musim kemarau menjadi berkah bagi petani. Sebab, kondisi panas ini membuat penyakit tanah yang menyebabkan garam gagal panen, seperti PH asam tanah yang tinggi serta panas bumi yang rendah, relatif tidak terjadi. "Makanya tahun ini produksi nasional bakal melimpah."

Saat ini, ujar Faisal, sejak awal Agustus lalu hingga akhir Oktober mendatang, mayoritas petani garam di seantero pulau Jawa plus Madura akan melaksanakan panen raya. "Sekarang baru 30 persen, akhir September ini sekitar 60 persen lagi akan dipanen. Sisanya nanti Oktober," katanya.

Dari jumlah itu, daerah Sampang, Madura, berkontribusi hingga 60 persen produksi garam nasional, kemudian diikuti Jawa Tengah sekitar 15 persen, Jawa Barat 10 persen, wilayah Jawa Timur luar Madura sebesar 10 persen, sedangkan sisanya dari luar Jawa. "Produksi Sulawesi dan NTB masih terbesar di luar Jawa,".

Hingga saat ini, sekitar 400 ribu ton dari total produksi garam lokal bakal diserap wilayah Sumatera. Sedangkan sisanya menyebar di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan wilayah Indonesia timur. "Di sana (Sumatera), kan, banyak pabrik olahan ikan asin, tambang, dan lainnya."

Faisal menambahkan, total kebutuhan garam nasional tahun ini diperkirakan mencapai 3,1 juta ton. Perinciannya, sekitar 1,6 juta ton garam untuk industri dan sisanya 1,4 juta ton garam konsumsi. "Untuk konsumsi, sepertinya tahun ini sudah mencukupi," ujarnya. Sedangkan garam industri masih menggantungkan dari importasi luar negeri.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar

Gaet Ronaldo, Langkahi Dulu Mayat Fergie

Karena Pidato, Michelle Obama Jadi Trending Topic

Hormati Ferguson, Ronaldo Ogah ke City

Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype

Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi

Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal

Tersangka Teror Solo Minta Maaf

Lumia 920, Isi Ulang Tanpa Kabel

Pameran Pembangunan di Mal Berkesan Kampanye?

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

34 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

40 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

46 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

57 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

59 hari lalu

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya