Sejumlah pengunjung memadati gerai perbankan syariah dalam Festival Ekonomi Syariah 2009 di Jakarta Convention Centre, Minggu (8/2). TEMPO/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Dewan Pakar Ekonomi Syariah Indonesia, Aries Mufti menilai pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia.
Menurut Aries, posisi Indonesia sebagai negara pengembang ekonomi syariah hanya kalah oleh Iran."Sebelumnya Indonesia ada di peringkat kelima. Sekarang di peringkat kedua," kata Aries di Jakarta, Selasa 4 September 2012.
Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, jelas dia, mencapai 39 persen setiap tahunnya. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi konvensional yang hanya sebesar 19 persen. "Tapi karena yang konvensional sudah lebih dulu tumbuh, jadi nilainya masih lebih besar yang konvensional," katanya.
Indonesia disebutnya telah menjadi negara dengan Islamic Micro Finance terbesar di dunia. Alasannya, Indonesia sudah memiliki 22 ribu gerai koperasi syariah dan Balai Mandiri Terpadu. "Kalau dari sisi finance itu tidak ada negara lain yang mengalahkan kita," ujar Aries.
Adapun dalam sisi mode dan fesyen, Aries mengatakan sektor tersebut sudah menyumbang pemasukan hingga Rp 72 triliun bagi perekonomian Indonesia 2011. Menurut Aries, para pelaku mode dan fesyen di Paris menyatakan ketertariknya untuk menjadi pusat mode untuk busana muslim. "Kalau Paris sudah mencanangkan itu berarti kan potensi besar sekali," ujar Aries.
Hingga saat ini, Aries mengatakan setidaknya sekolah desain ternama asal Yunani, Telestia, ingin mengembangkan mode Islami di Indonesia. "Itu membuktikan pasar Islami kita memang sangat potensial," katanya.
Pascakrisis ekonomi 1998 lalu, Areis mengatakan banyak negara maju yang mulai menggarap pasar ekonomi syariah. Hal itu membuat banyak negara-negara yang saat ini sudah mulai menggarap ekonomi syariah untuk mencegah adanya bubble economic di negara mereka. "Karena itu Indonesia harusnya bisa mengembangkan ekonomi syariah ini, apalagi diramalkan penduduk Indonesia mencapai 400 juta tahun 2035 mendatang yang sebagian besar kelas menengah yang potensial," katanya.
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
40 hari lalu
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
44 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
26 Februari 2024
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
26 Februari 2024
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
22 Februari 2024
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?