Bank Mandiri Optimistis Target Kredit Tercapai  

Reporter

Editor

Jumat, 24 Agustus 2012 13:38 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Meski banyak pihak memperkirakan semester II tahun ini terjadi perlambatan pertumbuhan kredit, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis penyaluran kredit tetap akan tumbuh di kisaran 23-24 persen.

"Kami usahakan bisa tercapai," ujar Direktur Keuangan Mandiri Pahala Nugraha Mansury kepada wartawan di halalbihalal Bank Mandiri, Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2012, malam.

Dia mengatakan, perlambatan sebenarnya sudah mulai terasa sejak semester I 2012. Kredit valuta asing menjadi salah satu pemicunya.

Di kuartal pertama, ujarnya, peningkatan kredit valuta asing sebesar 14 persen. Namun di kuartal kedua hanya tumbuh 9 persen.

Menurut dia, perusahaan tetap berupaya kredit valuta asing akan tetap tumbuh di semester II tahun ini apalagi dengan pertumbuhan makro ekonomi Indonesia dapat mempengaruhi volume serta nilai ekspor.

Selain itu, dengan penambahan likuiditas valuta asing sebesar US$ 350 juta hingga akhir tahun ini, dia yakin pertumbuhan kredit valuta asing bisa di kisaran 8 hingga 10 persen.

Penurunan juga terjadi di kredit mikro Bank Mandiri. Di semester I 2012, kredit mikro tumbuh 77 persen. Dia memperkirakan perusahaan akan sulit untuk mempertahankan pertumbuhan kredit mikro di angka 70 persen hingga akhir tahun. "Tetapi setidaknya dapat mencapai 50 persen hingga akhir 2012," jelasnya.

Lain halnya dengan kredit investasi dan infrastruktur. Dia yakin penyaluran kredit di segmen tersebut akan meningkat hingga akhir tahun. Sebab, dengan adanya peraturan pemerintah mengenai kebebasan lahan, paling tidak akan mendorong pembiayaan ke sektor infrastruktur.

Meski terjadi perlambatan pertumbuhan kredit, menurut Pahala, laba bersih perusahaan akan tetap bertumbuh di semester II. Hal tersebut karena ditopang pendapatan nonbunga (fee based income) yang terus meningkat.

Di kuartal I, katanya, fee based income naik 15,4 persen. Di kuartal selanjutnya meningkat lagi di atas 20 persen. "Fee based income diyakini dapat pacu pertumbuhan laba bersih," jelas dia.

Direktur Utama Mandiri Zulkifli Zaini berharap perlambatan kredit tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Apalagi melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kredit mikro Bank Mandiri masih meningkat pesat. "Mudah-mudahan tidak apa-apa," kata dia.

Sebetulnya, kata Zulkifli, penyaluran kredit Bank Mandiri masih bertumbuh di semester I hingga 26,6 persen. Itu melebihi dari target perusahaan yang telah direvisi dari 20-22 persen menjadi 23-24 persen hingga akhir tahun. "Jadi sudah di atas target. Semoga saja tidak bubble," kata dia.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

29 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya