TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Reforminer Institute Khomaidi Notonegoro mengatakan akibat belum optimalnya sumber-sumber pendapatan negara selain sumber daya alam membuat Indonesia memiliki posisi tawar lemah dalam negosiasi penjualan sumber daya alam.
Akibatnya dalam renegosiasi kontrak karya maupun kontrak ekspor minyak dan gas, hasilnya sering kali masih jauh dari harapan.
"Kondisi keuangan kita memang masih butuh. Jadi jual murah juga mau saja," kata Khomaidi, Rabu, 22 Agustus 2012.
Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2013, pemerintah menargetkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 324,3 triliun. Dari jumlah ini penerimaan sumber daya alam ditargetkan mencapai Rp 190,7 triliun atau 58,8 persen.
Pemerintah juga menargetkan pendapatan negara dari laba badan usaha milik negara sebesar Rp 32,6 triliun di 2013. "Kreativitas untuk mengembangkan sumber-sumber pendapatan negara yang lain masih belum terlihat," kata Khomaidi.
Khomaidi berharap ke depan pemerintah bisa mengembangkan sumber-sumber pendapatan negara yang lain. Dengan demikian maka tata kelola sumber daya alam di Indonesia bisa lebih baik.
Dalam rancangan anggaran pendapatan negara 2013, pemerintah menganggarkan penerimaan dalam negeri Rp 1.503,3 triliun yang terdiri dari pendapatan pajak Rp 1,178 triliun dan pendapatan bukan pajak Rp 324,3 triliun.
Sedangkan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2012 penerimaan dalam negeri dianggarkan Rp 1.357,4 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 1.016,2 triliun dan PNBP Rp 341,1 triliun.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita terkait
Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi
9 hari lalu
Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaTerus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?
14 hari lalu
Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
15 hari lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
16 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
19 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
20 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
21 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
25 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
27 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
29 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca Selengkapnya