Gubernur BI: Karena OJK, Volume Pekerjaan BI Turun

Reporter

Editor

Selasa, 21 Agustus 2012 11:12 WIB

Darmin Nasution. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengambil alih fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan pada 2014. Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution membenarkan, setelah peralihan fungsi tersebut, volume pekerjaan Bank Sentral akan turun, tapi tak signifikan. Sebab, BI hanya akan berperan menjaga stabilitas sistem keuangan.

"Pekerjaannya, ya mungkin tidak sebanyak sebelumnya, karena pengawasan bank butuh waktu khusus, tetapi ada (fungsi menjaga) stabilitas sistem keuangan yang walaupun pekerjaannya tidak sebanyak sebelumnya, tapi pekerjaan yang besar juga," ucap Darmin seusai menjamu tamunya dalam silaturahmi Lebaran di kediamannya, Senin, 20 Agustus 2012.

Sesuai Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia akan melepas fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan mulai 2014. Hingga saat itu tiba, BI masih tetap menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan bank.

Darmin menjelaskan, pasca-2014, Bank Sentral tetap mengikuti secara cermat perkembangan industri perbankan. Tujuannya, menjaga stabilitas sistem keuangan. "Itu sebabnya kami tetap punya hak untuk memeriksa bank secara tak langsung (off site supervision) menurut undang-undang," ujarnya.

Darmin mengungkapkan, krisis bisa saja datang dari dalam dan luar negeri. Namun, krisis yang datang dari dalam perlu lebih diwaspadai lantaran lebih sulit terdeteksi. "Itu sebabnya Bank Indonesia walau melepaskan pengawasan dan pengaturan bank itu tetap mengikuti, tapi tidak mengawasi langsung," katanya.

Pengaturan bank yang sifatnya mikro prudensial akan berpindah ke OJK dan makro prudensial ke Bank Sentral. Salah satu contoh kebijakan makro prudensial adalah aturan batas minimal uang muka kredit kendaraan bermotor dan pemilikan rumah dan aturan giro wajib minimum (GWM).

Terkait upaya menjaga stabilitas sistem keuangan, Darmin menerangkan, Bank Sentral bukan cuma mengawasi bank, tapi juga pasar modal dan non-bank. Tujuannya, mempelajari dan mengikuti apakah ada risiko terganggunya stabilitas sistem keuangan. Oleh karena itu, Bank Indonesia tak sekadar memegang data perkembangan industri perbankan, tapi juga pasar modal dan non-bank.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

28 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

28 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya