TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan internasional yang berbasis di Indonesia, Pasific Royale Airways, siap menambah rute penerbangan di Indonesia. Direktur Utama Pasific Royal Tarun Trikha mengatakan perluasan rute dilakukan seiring potensi meningkatnya permintaan konsumen.
“Kami menambah penerbangan dengan menambah kota tujuan di Indonesia,” kata Tarun dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 13 Agustus 2012.
Tarun mengatakan perseroan akan menambah armada pesawat untuk melayani permintaan masyarakat untuk penerbangan perintis. “Kami sudah menambah satu unit pesawat Fokker lagi, jadi kami punya 3 pesawat F50,” kata Tarun.
Menurut Tarun, pesawat F50 terbaru itu siap dioperasikan pada akhir September 2012 mendatang. “Saat ini pesawat itu sedang dipersiapkan, seperti pengaturan interior dan sebagainya,” ujarnya.
Pesawat F50 itu nantinya akan ditempatkan di Batam, Kepulauan Riau. Penempatan di Batam karena banyaknya permintaan penerbangan perintis dan potensi pasarnya yang cukup besar.
“Nanti perintis di Batam itu akan melayani penerbangan ke Pangkal Pinang dan Tanjung Pandan,” kata Tarun.
Pasific Royale Airways sendiri sudah mulai melayani perjalanan udara di Indonesia sejak tanggal 11 Juni 2012 lalu. Perseroan telah memiliki sertifikat operator penerbangan atau air operator certificate (AOC) dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.
DIMAS SIREGAR
Berita lain:
Ramai-ramai Klinik Tong Fang, Begini Praktiknya
Tim Sukses Jokowi: Ceramah Rhoma Tetap Pidana
Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang
PPP Pilih Foke karena Islam dan Betawi
Ahok: Lagu Bang Rhoma Membuat Saya Tak Ikut Judi
Berita terkait
Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan
39 menit lalu
Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan
5 hari lalu
Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.
Baca SelengkapnyaTraveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan
10 hari lalu
Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.
Baca SelengkapnyaTony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia
11 hari lalu
Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.
Baca SelengkapnyaAlasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
15 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaMaskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran
16 hari lalu
Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.
Baca SelengkapnyaAlasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan
16 hari lalu
Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan
Baca SelengkapnyaMaskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya
20 hari lalu
Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik
Baca SelengkapnyaSetelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah
22 hari lalu
Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.
Baca SelengkapnyaAturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan
28 hari lalu
Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside
Baca Selengkapnya