Data Ekonomi Cina Angkat Indeks Jakarta  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Agustus 2012 12:48 WIB

AP/Kin Cheung

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data ekonomi Cina telah mendorong penguatan di bursa-bursa Asia, termasuk bursa Jakarta, pada perdagangan hari ini, Kamis, 9 Agustus 2012.

Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada penutupan sesi pertama siang ini menguat 36,6 poin (0,89 persen) ke level 4.127,3. Indeks langsung melesat sejak pembukaan perdagangan, mengikuti laju bursa Asia yang menguat terimbas data positif Cina.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, inflasi Cina yang turun menjadi 1,8 persen akan memicu bank sentral untuk meluncurkan kebijakan moneter baru yang positif. “Hal ini kemudian memicu aksi beli investor di pasar regional,” tutur dia.

Cina hari ini mengumumkan bahwa tingkat inflasi melambat menjadi hanya 1,8 persen di bulan Juli. Angka ini merupakan inflasi terendah Negeri Tirai Bambu sejak 30 bulan terakhir.

Selain itu, Cina juga berencana mengumumkan beberapa data ekonomi. Cina industrial output diperkirakan tumbuh 9,8 persen (year on year) di bulan Juli dan fixed asset investment yang diperkirakan tumbuh menjadi 205 di bulan Juli.

Meski demikian, Edwin mengingatkan, sentimen global yang mulai mengarah negatif berpotensi menghadang laju indeks. Bursa Wall Street dan bursa utama Eropa diyakini mulai kehabisan bensin untuk mendorong indeks yang terus menguat selama empat hari terakhir.

“Indeks berpotensi tertekan berita negatif diturunkannya peringkat utang Spanyol, Italia, dan Irlandia oleh rating agency, serta imbal hasil obligasi (yield) Spanyol tenor 10 tahun yang kembali kembali naik di atas 7 persen,” ujar Edwin.

Saham yang berpindah tangan pada sesi pertama mencapai 1,6 miliar lembar saham senilai Rp 2,29 triliun dengan frekuensi 64,2 ribu kali transaksi. Sebanyak 119 saham menguat, 82 turun, serta 102 lainnya tidak berubah. Asing mencetak pembelian bersih Rp 374,3 miliar.

Bursa Asia menguat cukup signifikan hingga siang pukul 12.30 WIB. Indeks Nikkei 225 melesat 1,1 persen ke 8.979,2 seiring ekspektasi stimulus moneter di negeri itu. Sedangkan indeks komposit Shanghai menguat 0,36 persen menjadi 2.106,37.

Indeks Hang Seng melonjak 1,04 persen ke 20.273,95. Indeks KOSPI naik 2,20 persen ke 1.945,19, FTSE Malaysia naik 0,17 persen ke 1.638,73, sedangkan Indeks Straits Times tutup karena libur nasional.

Sementara rupiah cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat di tengah perkiraan pelaku pasar bahwa suku bunga BI Rate dipertahankan di 5,75 persen. Hingga pukul 12.30 WIB, rupiah ditransaksikan di kisaran sempit 9.478-9.490 per dolar AS. Sementara euro ditransaksikan di level US$ 1,2375 dan yen di 78,48 per dolar AS.

M. AZHAR (PDAT)

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya