TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sedang menjajaki kerja sama dengan bank-bank pembangunan daerah (BPD) untuk menerbitkan kartu prabayar (prepaid card).
"Co-branding nanti pakai nama bank mereka, kami tidak memunculkan nama kami, tapi "Flazz", orang sudah tahu itu BCA. Nama kami kecil saja di belakang tidak apa," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja di sela acara buka puasa bersama wartawan, Rabu malam, 8 Agustus 2012.
Sejauh ini, Jahja mengungkapkan, ada beberapa bank pembangunan daerah yang berminat, namun ia enggan menyebutkannya. "Ada-lah beberapa," kata dia.
Jahja menjelaskan pengembangan kartu prabayar tak mudah. "At the same time harus promosi kartu, at the same time harus promosi ke merchant mau pasang alat," ujarnya.
Tantangannya, kata dia, bagaimana memilih merchant-merchant yang strategis. "Kalau tidak, orang punya kartu, mau belanja di mana tidak bisa," ucapnya.
Ke depan, BCA masih membuka peluang untuk memperluas akses kartu prabayarnya di berbagai bidang transaksi. "Parkir, kami sudah masuk. Jalan tol yang di Surabaya, kami sudah masuk. Nanti kalau tol Cikampek, Pademangan jadi, itu kan kami yang financing, itu juga kami bisa masuk," ujar Jahja.
Jumlah uang elektronik atau kartu prabayar menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Menurut data Bank Indonesia, secara keseluruhan, jumlah uang elektronik yang beredar telah mencapai 16,96 juta unit per Juni 2012 atau naik 52 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Juni 2011, jumlahnya baru mencapai 10,72 juta unit. Keseluruhan uang elektronik tersebut dikeluarkan oleh 12 penerbit, enam di antaranya bank, yakni PT Bank DKI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan BCA.
MARTHA THERTINA
Berita ekonomi lainnya:
Kredit di Semester II Diperkirakan Melambat
BI Rate Diprediksi Tetap 5,75 Persen
8 Perusahaan Asing Minati Proyek Kereta Bandara
Jasa Marga Akuisisi Tol Cinere-Jagorawi Rp 137 Miliar
Kereta Cepat Sulit Lintasi Jalur Ganda
Berita terkait
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
6 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
6 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
15 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
15 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
18 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
28 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
31 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
31 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
33 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca Selengkapnya