Mentan: Tambah Lahan untuk Swasembada Kedelai  

Reporter

Editor

Jumat, 27 Juli 2012 13:04 WIB

Suswono. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengatakan tak ada pilihan lain untuk mencapai swasembada kedelai. "Satu-satunya jalan memang harus ada tambahan lahan yang khusus untuk kedelai," katanya usai rapat koordinasi terbatas di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat, 27 Juli 2012. "Minimal 500 ribu hektare."

Menurut Suswono, idealnya total luasan lahan untuk memproduksi kedelai minimal 1,5 juta hektare. Tapi kondisi itu belum bisa terwujud.

Badan Pertanahan Nasional, kata Suswono, pernah menyebutkan bahwa ada 7,2 juta hektare lahan yang terindikasi telantar. Sebanyak 2 juta hektare di antaranya sempat dijanjikan untuk pengembangan pertanian. "Tapi sampai sekarang belum ada realisasinya," ujar Suswono.

Kendala yang muncul dalam pemanfaatan 7,2 juta hektare lahan terindikasi telantar itu karena sebagian sudah bersertifikat hak guna usaha (HGU). "Baru dinyatakan telantar saja pemilik lahan menggugat. Artinya, dia punya posisi yang lebih kuat," ucap Suswono.

Suswono telah bertemu dengan Kepala BPN Hendarman Supandji, empat hari lalu, guna menemukan solusi agar lahan-lahan terindikasi telantar dapat dimanfaatkan untuk pertanian. "Para petani kita harus bersaing dengan petani-petani raksasa di Amerika yang intensifikasinya cukup dan teknologi cukup memadai. Tidak mungkin bisa berkompetisi," kata Suswono. "Ini masalah yang terjadi."

Menurut Suswono, Kepala BPN sudah berkomitmen menyelesaikan masalah lahan tersebut. BPN akan menyisir lahan sebesar 7,2 juta hektare yang terindikasi telantar.

"Yang sekarang sudah clear and clean cuma 13 ribu hektare," ujarnya. "Coba bayangkan dari 7,2 juta hektare, hanya 13 ribu hektare yang clear and clean. Ini belum akan mendongkrak."

Ia mengaku optimistis swasembada kedelai dapat tercapai jika lahan untuk produksi ada. Pemerintah juga akan menata ulang rencana swasembada kedelai. "Apakah masih dimungkinkan dalam waktu dua tahun?" ucap Suswono.

Menurutnya, meski rata-rata produksi kedelai nasional masih 1,5 ton per hektare, potensi pengembangannya tetap ada. "Potensinya sampai 2,7 ton per hektare."

PRIHANDOKO

Berita terpopuler:

Begini ''Curhat'' Perempuan Korea Utara

Jepang Permalukan Spanyol

Robert Pattinson Tinggalkan Kristen Stewart

Ini Sebab Layanan Twitter Terhenti Tadi Malam

Kim Jong Un Ternyata Menikah Sejak 2009




Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

9 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya