Kalla Usulkan Subsidi Kedelai

Reporter

Editor

Jumat, 27 Juli 2012 12:51 WIB

Yusuf Kalla. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengusulkan pemerintah mensubsidi kedelai untuk mengatasi tingginya harga impor. "Masalahnya sekarang pemerintah punya duit atau tidak," kata Kalla di kantor pusat PMI Jakarta, Jumat, 27 Juli 2012.

Menurut Kalla, pemerintah bisa mengalihkan anggaran subsidi bahan bakar minyak ke subsidi kedelai. Subsidi kedelai hanya membutuhkan Rp 3 triliun untuk pasokan 2,5 juta ton kedelai. Pemerintah cukup memberi subsidi Rp 1.500-2.000 per kilogram. Bujet sebesar itu cukup untuk menstabilkan harga kedelai di seluruh Indonesia.

"Mana yang lebih baik, mensubsidi orang mampu melalui bahan bakar minyak atau mensubsidi kedelai untuk orang miskin?" kata politikus senior Golkar ini.

Menurut Kalla, subsidi kedelai jauh lebih baik daripada bensin. Toh, bantuan anggaran untuk komoditas diperkirakan hanya selama lima bulan. Setelah itu harga kedelai di pasar internasional diprediksi sudah stabil kembali.

Kalla mengatakan swasembada kedelai memang susah dilakukan. Tumbuhan ini tidak cocok ditanam di tanah dengan iklim tropis seperti Indonesia. Petani hanya menghasilkan 2-3 ton per hektare. "Harga di petani Rp 3.000, tidak menguntungkan." Lebih baik petani Indonesia menanam padi atau jagung, hasilnya untuk membeli kedelai.

Rencana pemerintah membebaskan bea impor sebesar 5 persen, menurut Kalla, tidak terlalu banyak menurunkan harga kedelai. "Pasti ada pengaruh, tapi sedikit," katanya.

Harga kedelai impor terus merangkak naik bulan ini. Harga bertengger di kisaran Rp 8.300 per kilogram, dari yang sebelumnya Rp 6.000-an. Penyebabnya antara lain produksi negara produsen seperti Amerika anjlok. Sebaliknya permintaan kedelai tetap tinggi, terutama di Cina.

SUNDARI

Berita lain:

Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno

Gudang Mebel Jokowi Ludes Terbakar

Ruhut: Jika Saya Deni, Saya Nggak Minta Maaf

Orientasi Murid Baru SMA Don Bosco Makan Korban

Ketika Terbakar, Gudang Jokowi Tak Dijaga

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

4 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

20 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya