Kecemasan di Spanyol Kembali Tekan Wall Street

Reporter

Editor

Selasa, 24 Juli 2012 05:17 WIB

AP/Michael Probst

TEMPO.CO, New York - Saham di bursa Wall Street kembali jatuh karena kecemasan bahwa Spanyol segera membutuhkan dana talangan nasional serta hasil laporan keuangan emiten yang kurang bagus turut membebani pasar.

Hasil laporan keuangan dari McDonal’s Corp (MCD) menambah kekhawatiran di bursa Amerika Serikat tadi malam. Saham komoditas yang paling terkena dampaknya menekan indeks saham di semua papan seiring jatuhnya harga komoditas.

Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones kembali jatuh 101,11 poin (0,79 persen) ke 12.721,46. Indeks saham teknologi Nasdaq merosot 35,14 poin (1,2 persen) ke 2.890,15, serta indeks S&P 500 juga susut 12,14 poin (0,89 persen) ke 1.350,52.

Indeks Dow S&P 500 kembali turun, meskipun berhasil menguat dari level terendahnya hari itu. Saham berhasil stabil setelah indeks S&P mendekati level pergerakan harian (MA) nya 50 harian di 1.332,98, jika ini tembus, dapat memicu tekanan jual yang lebih dalam.

Secara keseluruhan ketiga indeks diatas cenderung bergerak naik hingga akhir perdagangan. Tekanan jual disesi awal memang agak berlebihan, dan memang pasar juga seperti itu,” kata Eric Green, manajer portofolio dan direktur penelitian dari Penn Capital Management di Philapdelphia. “Tidak ada berita negatif baru dari sana, tetapi jells bahwa kami masih khawatir tentang situasi di Eropa.”

Dana Moneter Internasional (IMF) dalam berita mingguan Jerman, Der Spiegel mengatakan bahwa mereka menolak untuk terus mendukung Yunani yang sedang mempersiapkan diri untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah baru mengenai bantuan talangan nasional.

McDonal, merupakan korban terbaru yang laba perusahaan multinasional yang membukukan keuntuntungan dibawah perkiraan para analis seiring melambatnya perekonomian global serta menguatnya dolar AS. Saham MCD turun 2,9 persen menjadi US$ 88,94. Ini yang menjadi penggerak turunya indeks Dow Jones. Saham Wendy’s Co juga turun 2,4 persen menjadi US$ 4,51.

Setelah pasar tutup, perusahaan teknologi Texas Instruments Inc (TXN.O) turun 1,4 persen menjadi US$ 26,44 setelah melaporkan turunnya laba dan penjualan. Dari emiten indeks S&P 500, 67,5 persen nya berhsail mengalahkan perkiraan analis, meskipun banyak analis yang memangkas ekspketasinya tahun ini.
Saham energy merosot tajam karena kekhawatiran pelambatan ekonomi global sehingga mendorong investor keluar dari komoditas minyak mentah. Harga minyak jensi WTI turun 3,7 persen (US$ 4,02) menjadi US$ 88,14 per barel. Dan indeks dolar AS naik 0,242 poin (0,29 persen) menjadi US$ 83,815.

Saham Cevron Corp (CVX) harganya turun 1,1 persen menjadi US$ 107,95, memicu indeks saham minyak Arca jatuh 1,7 persen. Indeks volatilitas (VIX) di bursa Chicago melonjak 14,4 persen menjadi 18,62.

Euro kembali merosot ke level terendahnya dalam 12 tahun terakhir terhadap yen, tertekan oleh kekhawatiran bahwa Spanyol mungkin memerlukan dana talangan nasional. Nilai tukar yen terhadap yen Jepang 94,95, sedangkan terhadap dolar AS adalah 1,2117. Dan imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10 tahun kembali melonjak menjadi 7,496 persen.

REUTERS / VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya