TEMPO.CO, New York - Saham di bursa Wall Street kembali jatuh karena kecemasan bahwa Spanyol segera membutuhkan dana talangan nasional serta hasil laporan keuangan emiten yang kurang bagus turut membebani pasar.
Hasil laporan keuangan dari McDonal’s Corp (MCD) menambah kekhawatiran di bursa Amerika Serikat tadi malam. Saham komoditas yang paling terkena dampaknya menekan indeks saham di semua papan seiring jatuhnya harga komoditas.
Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones kembali jatuh 101,11 poin (0,79 persen) ke 12.721,46. Indeks saham teknologi Nasdaq merosot 35,14 poin (1,2 persen) ke 2.890,15, serta indeks S&P 500 juga susut 12,14 poin (0,89 persen) ke 1.350,52.
Indeks Dow S&P 500 kembali turun, meskipun berhasil menguat dari level terendahnya hari itu. Saham berhasil stabil setelah indeks S&P mendekati level pergerakan harian (MA) nya 50 harian di 1.332,98, jika ini tembus, dapat memicu tekanan jual yang lebih dalam.
Secara keseluruhan ketiga indeks diatas cenderung bergerak naik hingga akhir perdagangan. Tekanan jual disesi awal memang agak berlebihan, dan memang pasar juga seperti itu,” kata Eric Green, manajer portofolio dan direktur penelitian dari Penn Capital Management di Philapdelphia. “Tidak ada berita negatif baru dari sana, tetapi jells bahwa kami masih khawatir tentang situasi di Eropa.”
Dana Moneter Internasional (IMF) dalam berita mingguan Jerman, Der Spiegel mengatakan bahwa mereka menolak untuk terus mendukung Yunani yang sedang mempersiapkan diri untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah baru mengenai bantuan talangan nasional.
McDonal, merupakan korban terbaru yang laba perusahaan multinasional yang membukukan keuntuntungan dibawah perkiraan para analis seiring melambatnya perekonomian global serta menguatnya dolar AS. Saham MCD turun 2,9 persen menjadi US$ 88,94. Ini yang menjadi penggerak turunya indeks Dow Jones. Saham Wendy’s Co juga turun 2,4 persen menjadi US$ 4,51.
Setelah pasar tutup, perusahaan teknologi Texas Instruments Inc (TXN.O) turun 1,4 persen menjadi US$ 26,44 setelah melaporkan turunnya laba dan penjualan. Dari emiten indeks S&P 500, 67,5 persen nya berhsail mengalahkan perkiraan analis, meskipun banyak analis yang memangkas ekspketasinya tahun ini.
Saham energy merosot tajam karena kekhawatiran pelambatan ekonomi global sehingga mendorong investor keluar dari komoditas minyak mentah. Harga minyak jensi WTI turun 3,7 persen (US$ 4,02) menjadi US$ 88,14 per barel. Dan indeks dolar AS naik 0,242 poin (0,29 persen) menjadi US$ 83,815.
Saham Cevron Corp (CVX) harganya turun 1,1 persen menjadi US$ 107,95, memicu indeks saham minyak Arca jatuh 1,7 persen. Indeks volatilitas (VIX) di bursa Chicago melonjak 14,4 persen menjadi 18,62.
Euro kembali merosot ke level terendahnya dalam 12 tahun terakhir terhadap yen, tertekan oleh kekhawatiran bahwa Spanyol mungkin memerlukan dana talangan nasional. Nilai tukar yen terhadap yen Jepang 94,95, sedangkan terhadap dolar AS adalah 1,2117. Dan imbal hasil obligasi Spanyol untuk tenor 10 tahun kembali melonjak menjadi 7,496 persen.
REUTERS / VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
1 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
6 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
38 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal
7 Oktober 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya