Swasembada Kedelai Butuh 1,3 Juta Hektare Lahan

Reporter

Editor

Selasa, 17 Juli 2012 14:02 WIB

Suswono. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Pertanian mengaku swasembada kedelai masih terkendala lahan. Kebutuhan lahan untuk mencapai swasembada 2,7 juta ton pada 2014 ternyata meningkat. "Masih dibutuhkan penambahan luas lahan dari 700 ribu hektare menjadi 2 juta hektare pada 2014," kata Menteri Pertanian Suswono di sela rapat Dewan Ketahanan Pangan, di Jakarta, Selasa, 17 Juli 2012.

Namun upaya penambahan lahan ini belum bisa terwujud karena Badan Pertanahan Nasional belum juga merealisasikannya. Suswono menyatakan ada proses penentuan lahan telantar yang tidak dilakukan oleh BPN sehingga menghambat pencapaian swasembada kedelai.

Karena itulah, agar tidak bergantung pada penambahan lahan, Kementerian Pertanian akan mengupayakan peningkatan produktivitas dari 1,3 ton per hektare menjadi 1,54 ton per hektare. Lalu pemberian bantuan benih unggul, meningkatkan penggunaan pupuk, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. "Selain pembenahan teknis, juga diperlukan insentif lain berupa stabilisasi harga kedelai di tingkat petani," katanya.

Pencapaian swasembada kedelai belum bisa optimal, lanjutnya, karena komoditas ini masih bersaing dengan komoditas jagung. Masa panen dan lahan yang sama antara komoditas jagung dan kedelai membuat petani lebih memilih menanam komoditas yang memberi keuntungan lebih.

Suswono menambahkan, pengembangan kemitraan dengan BUMN dan swasta juga diperlukan untuk penambahan luas lahan pertanaman kedelai. "Sedangkan untuk menjamin ketersediaan benih kedelai yang unggul, akan dikembangkan sistem industri perbenihan nasional," katanya.

ROSALINA

Berita Terpopuler:

Diserang isu SARA, Pengusung Jokowi-Ahok Senang

Mahasiswi UI yang Hilang Ternyata Tidur di Warnet

Begini Cara Neneng Kenakan Baju Tahanan KPK

Djoko Candra Jadi Warga Negara Papua Nugini

Alasan Taksi Ferrari Ada di Jakarta

Mahasiswi UI yang Hilang Jalin Cinta Terlarang

Demokrat: Isu SARA Tak Bakal Laku

Kapten Timnas U-22 Singapura Ternyata Berdarah Indonesia

Kalau Bandel, Joko Tjandra Diculik Saja

Kenapa Cinta Laura Memilih Warga Negara Jerman




Berita terkait

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

4 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

5 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

11 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

13 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

15 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

18 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

22 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

25 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

27 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

27 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya