Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Subang--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengatakan malu dengan praktik gula impor yang pada 2011 nilainya mencapai 2,4 juta ton. "Target kita kan tahun 2014 swasembada gula, masak malah mau impor?" ujarnya saat mengunjungi Pabrik Gula Subang, milik PT Rajawali II, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), pada Ahad 16 Juli 2012.
Ia mengatakan cukup sulit mencapai target swasembada. Dahlan menambahkan impor bisa saja dilakukan untuk antisipasi kelangkaan, tapi jumlahnya kecil. "Untuk jaga-jaga, impor gula hanya sekitar 500 ribu ton," kata Dahlan.
Pada 2011, target produksi gula dalam negeri meleset. Pemerintah mematok target 2,7 juta ton, tapi realisasinya hanya 2,3-2,4 juta ton. Pada 2012, Dewan Gula Indonesia (DGI) memberikan izin impor 240 ribu ton gula mentah kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Menurut Dahlan impor jangan sampai membuat malu bangsa Indonesia. "Impor atau tidak impor janganlah dianggap sebagai isu gagah-gagahan," ujar Dahlan.
Dahlan Iskan mengadakan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Subang, sekaligus mengevaluasi kondisi pabrik dan manajemennya. Ia juga melakukan pembagian sembako dengan ratusan warga sekitar perkebunan.
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
16 Oktober 2023
Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk
Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.