Ekonomi Cina Hanya Tumbuh 7,6 Persen  

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 11:44 WIB

Pesawat Air China menunggu pesawat China Southern yang akan mendarat di bandara internasional Beijing (12/4). REUTERS/David Gray

TEMPO.CO, Hong Kong - Produk domestik bruto (PDB) Cina di triwulan kedua 2012 kembali melambat ke level terendahnya dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Cina di triwulan kemarin tumbuh 7,6 persen, lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 8,1 persen, sesuai dengan perkiraan para analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswire. Ini merupakan level terlemahnya sejak kuartal pertama 2009.

Sementara untuk periode Januari-Juni, ekonomi Negeri Tirai Bambu yang tumbuh 7,8 persen juga melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, 9,6 persen.

Menurut analis dari IHSG Global Insight, perekonomian Cina telah melambat selama enam kuartal berturut-turut, melebihi pendinginan selama lima kuartal yang terjadi pada saat krisis keuangan pada akhir 1990, yang mengakhiri masa pertumbuhan cepat di kawasan Asia.

“Ini adalah pendinginan yang lebih serius dibandingkan krisis keuangan global jika diukur dari puncak ke dasar pelambatan dan hampir sama buruknya seperti pada krisis keuangan Asia,” kata analis dari HIS, Xiangfang Ren, dalam sebuah catatannya kepada kliennya.

Analis dari Bank of America, Merrill Lynch, mencatat bahwa tingkat pertumbuhan dari kuartal ke kuartal sebesar 1,8 persen, terjadi ekspansi dibandingkan dengan triwulan pertama sebesar 1,6 persen, menurut data musiman yang disesuaikan.

Merril Ting Lu, dalam catatannya setelah rilis data dari Biro Statistik, mengatakan bahwa pertumbuhan ini melambat bisa terjadi karena titik balik siklus yang terjadi saat ini, karena pemerintah Beijing telah menggulirkan kebijakan pro-pertumbuhan sejak Mei lalu sehingga dapat mempercepat perekonomian.

Data ekonomi lainnya yang dirilis adalah produksi industri yang juga melambat menjadi 9,5 persen dibandingkan bulan Mei lalu sebesar 9,6 persen. Penjualan retail Cina di bulan Juni kemarin juga melambat menjadi 13,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara penjualan alat-alat rumah di pengecer besar meningkat menjadi 9,5 persen, tumbuh 0,5 persen dari bulan Mei.

Bursa Shanghai siang ini turun tipis 0,67 poin (0,03 persen) ke level 2.184,82. Sedangkan mata uang yuan juga turun 0,0060 poin (0,09 persen) menjadi 6,3807 per dolar Amerika Serikat.

MARKETWATCH | VIVA B. K

Berita terkait

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

3 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

5 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

6 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

6 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

7 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

7 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

7 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

7 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

8 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

8 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya