TEMPO.CO , Jakarta -- Pemerintah sudah menerima ratusan proposal pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian bijih tambang (smelter) pasca penerbitan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral awal tahun ini.
"Sekarang sudah ada 185 proposal dan semua direncanakan sudah berdiri sebelum 2014," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rudi Rubiandini, Ahad 8 Juli 2012 ini. Rudi mengaku gembira dengan membanjirnya proposal pendirian smelter ini. Besarnya minat pengusaha mendirikan pabrik pemurnian bijih hasil pertambangan, kata dia, menunjukkan bahwa pemegang ijin usaha pertambangan di tanah air berniat melakukan hilirisasi di dalam negeri.
Direktur Mineral Kementerian ESDM Dede Ida Suhendra juga memastikan bahwa proposal itu tidak akan berhenti di atas kertas saja. Perusahaan yang mengajukan proposal smelter, kata dia, sudah menandatangani pakta integritas. "Karena itu pemerintah percaya dan mau memberikan status clean and clear untuk mereka," kata Dede. Tiga bulan ke depan, pemerintah akan menguji kesungguhan pengusaha tersebut menanamkan investasi berupa pembangunan smelter.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association, Syahrir AB, mengingatkan pemerintah agar tidak tertipu dengan banyaknya proposal smelter dari pengusaha pertambangan nasional. Menurutnya, proposal itu memang syarat untuk mendapatkan status clear and clean, yang penting untuk mengurus ijin ekspor hasil pertambangan. "Jangan sampai pemerintah kena tipu," katanya.
BERNADETTE CHRISTINA
Bisnis Lainnya
Wall Street Sambut Musim Laporan Keuangan
Freeport Siap Bahas Divestasi 51 Persen Sahamnya
ASDP Tambah Satu Kapal Angkut Merak-Bakauheni
Pemerintah Diminta Revisi Asumsi Subsidi BBM
Berita terkait
Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi
20 jam lalu
Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.
Baca SelengkapnyaTerus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?
6 hari lalu
Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
7 hari lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaWarga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum
8 hari lalu
Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
11 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
11 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
13 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
16 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
19 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
21 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca Selengkapnya