Antisipasi Rilis Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Melemah  

Reporter

Editor

Jumat, 6 Juli 2012 18:28 WIB

Papan informasi suku bunga deposito di Jakarta, Rabu (4/3). Penurunan suku bunga deposito oleh perbankan memerlukan waktu setelah lembaga penjaminan simpanan menurunkan suku bunga yang dijamin 50 basis poin untuk simpanan rupiah menjadi sembilan pers

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya euro dan mata uang Asia yang tergerus sentimen negatif Eropa membuat rupiah kembali bermain di level 9.400 per dolar Amerika Serikat (AS).

Menutup transaksi pekan ini, rupiah kembali melemah 24 poin (0,26 persen) ke 9.405 per dolar AS. Banyaknya sentimen negatif dari faktor eksternal membuat rupiah hari ini ditransaksikan di 9.390 hingga 9.414 per dolar AS. Sempat menguat hingga ke level 9.367 per dolar AS, namun akhirnya rupiah kembali berada di atas level 9.400.

Langkah Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga acuan dari 1 persen ke 0,75 serta pernyataan dewan gubernur yang mengakui bahwa resesi ekonomi Eropa adalah masalah yang serius, membuat pasar diselimuti sentimen negatif. Respons pasar pun cenderung menghindar dari aset risiko dan bermain aman dengan memegang dolar AS.

Terlebih akan diumumkan data pengangguran Amerika nanti malam. Mengantisipasi data tersebut, mata uang euro ditransaksikan melemah 0,0017 poin (0,14 persen) ke US$ 1,2374 hingga pukul 17.00 WIB. Sementara itu, indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat 0,062 poin (0,07 persen) ke level 82,875 per dolar AS.

Analis dari PT Danatama Millenium, Probosujono, mengatakan pelonggaran moneter biasanya mampu meningkatkan likuiditas di pasar domestik dan diikuti dengan menguatnya mata uang. “Pemangkasan suku Uni Eropa, yang disusul Inggris dan juga Cina, seharusnya menambah aliran investasi asing di Indonesia,” tuturnya.

Namun geliat dolar yang kembali menguat seiring meningkatnya ketidakpastian utang di Eropa dan tekanan perlambatan ekonomi global telah membebani laju rupiah. Akhirnya, dolar AS kembali menjadi safe haven bagi para pelaku pasar untuk menghindari risiko.

Probo optimistis rupiah akan kembali menguat pada pekan mendatang karena gerak pelemahannya masih di kisaran sempit dan cenderung ada indikasi menguat. “Secara fundamental, ekonomi Indonesia pun masih sangat menarik bagi investor karena tidak terlalu terkena dampak perlambatan ekonomi global.”

Dari Asia, won melemah 5,44 poin (0,48 persen) ke 1.140 per dolar AS hingga pukul 17.00 WIB. Dolar Singapura melemah 0,0047 poin (0,37 persen) ke 1,2692 per dolar AS, yuan turun 0,0087 (0,14 persen) ke 6,3657, serta baht melemah 0,06 poin (0,19 persen) ke 31,64. Sementara yen menguat 0,06 poin (0,08 persen) menjadi 79,86 per dolar AS.

PDAT | M AZHAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

5 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

7 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

11 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya