TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia belum menunjuk agen yang berperan sebagai agent banking dalam pemberlakuan sistem branchless banking. Konsep perbankan tanpa cabang hendak diberlakukan oleh Bank Indonesia. "Kita masih melakukan standarisasi karena variasi agen sangat banyak," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution kepada Tempo, Ahad, 1 Juli 2012.
Agent banking adalah agen non-perbankan yang bertugas melayani transaksi antara nasabah dan bank. Agen tersebut menjadi pengganti kantor cabang yang didirikan di daerah.
Darmin belum memastikan apakah ada kemungkinan BI menunjuk provider telepon seluler. "Bisa jadi kami juga menunjuk jaringan minimarket atau kantor pos," kata dia.
Menurut Darmin, branchless banking bertujuan untuk meningkatkan keamanan bagi nasabahnya. Perputaran uang di kalangan pedagang yang menetap di daerah begitu cepat, sehingga untuk transfer uang tidak perlu lagi mendatangi kantor cabang. "Kami mengurangi risiko keamananlah," katanya.
Darmin belum memastikan kapan berlakunya sistem baru tersebut. Branchless banking mengadaptasi sistem mobile banking yang telah lebih dulu diterapkan oleh sejumlah bank. Masyarakat diberikan kemudahan bertransaksi karena dapat dilakukan melalui telepon seluler dan tidak perlu lagi pergi ke bank.
SATWIKA MOVEMENTI
Bisnis Terpopuler
Trans Corp: Hanya Siarkan Ciuman William-Kate
Konsumsi Warga AS Turun Ke Titik Terendah
Konsumsi Pertamax Naik 14 Persen
Penyelewengan BBM Bersubsidi Tembus Rp 119 Miliar
Pemerintah Ajukan Pinjaman Siaga Rp 51,7 Triliun
GMF Tambah Kemampuan Perawatan Landing Gear
Berita terkait
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
1 jam lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
14 jam lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
1 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
3 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca SelengkapnyaZulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi
3 hari lalu
Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.
Baca SelengkapnyaSehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
3 hari lalu
BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
3 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaUang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024
3 hari lalu
BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAlipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal
3 hari lalu
Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.
Baca Selengkapnya