Rupiah Masih Tertahan di Atas Level 9.500

Reporter

Editor

Selasa, 26 Juni 2012 17:42 WIB

Rupiah. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Terdepresiasinya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia belum mampu dimanfaatkan oleh rupiah untuk menguat lebih jauh. Meningkatnya permintaan dolar AS dari korporat menjelang akhir bulan masih membebani pergerakan rupiah sehingga masih berada di atas 9.500 per dolar AS.

Pada transaksi di pasar uang hari ini, nilai tukar rupiah cukup stabil dan ditutup hanya menguat tipis 1 poin (0,01 persen) ke level 9.508 per AS. Rupiah ditransaksikan dalam kisaran 9.470 hingga 9.524 per dolar AS.

Mata uang Negeri Abang Sam sedikit melemah terhadap enam mata uang rivalnya. Hal ini terlihat dari indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia turun 0,148 poin (0,18 persen) ke level 82,344, hingga pukul 17.25 WIB.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Appelles R.T. Kawengian, menilai apresiasi rupiah saat ini masih bersifat sementara karena kondisi global sedang tidak menguntungkan. “Meskipun sedikit menguat, tapi rupiah masih terbebani berbagai sentimen negatif dari krisis Eropa dan indikasi pelemahan ekonomi AS,” tuturnya

Naiknya data iklim konsumsi Jerman (GCC) di bulan Juni ke level 5,8 dibandingkan bulan sebelumnya 5,7 tidak mampu membawa sentimen positif bagi pasar Eropa. Apalagi krisis keuangan mulai memasuki babak baru setelah Moody’s kembali menurunkan peringkat utang 28 bank di Spanyol serta Siprus yang juga akan meminta dana talangan

Selain itu, turunnya harga minyak dunia ke kisaran US$ 79 per barel juga telah menurunkan nilai investasi di sektor komoditas. Akibatnya, investor cenderung menjauhi investasi yang dianggap berisiko, mereka mencari tempat yang aman dengan mengalihkannya dalam bentuk dolar sebagai safe haven. “Berbagai kondisi tersebut membuat dolar AS kembali perkasa,” tuturnya.

Selanjutnya, pasar akan mengamati pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang akan membahas skenario penanganan krisis yang dijadwalkan pada 28-29 Juni mendatang. Namun, lesunya bursa saham dan tertekannya euro mengindikasikan bahwa pasar skeptis pertemuan tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang substantif untuk mengatasi masalah krisis utang kawasan.

PDAT | M AZHAR

Berita terkait

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya