TEMPO.CO, Jambi - Harga jual getah karet di tingkat petani saat ini hanya Rp 8 ribu per kilogram, membuat para petani karet di Provinsi Jambi menjerit. Hasil panen warga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan terpaksa harus mencari pekerjaaan sampingan.
Dauri, 37 tahun, salah seorang petani karet asal Kabupaten Batanghari, Jambi, mengakui dalam beberapa bulan terakhir harga getah karet di tingkat petani menurun drastis, sebelumnya Rp 15 ribu per kilogram, tapi kini anjlok menjadi Rp 8 ribu per kilogram.
"Kondisi ini membuat kami semakin susah. Saya saja dengan memiliki tiga hektare kebun karet rata-rata hanya bisa memperoleh getah 7-10 kilogram per hari, tidak mencukupi kebutuhan, karena harus dibagi dua dengan penyadap," kata Dauri kepada Tempo, Ahad, 24 Juni 2012.
Hal senada dikemukakan Ahmad, 40 tahun, petani karet asal Kabupaten Muarojambi, jika dirinya terpaksa mencari kerja sambilan untuk memmenuhi kebutuhan keluarganya.
"Saya harus nyambi ngojek untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan anak tiga orang. Padahal sebentar lagi tahun ajaran baru dan menjelang bulan suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri, tentunya butuh biaya lebih," katanya. Kondisi ini belum lagi ditambah semakin merangkak naiknya harga barang kebutuhan pokok.
Nurbaya Zulhakim, Divisi Pendidikan Publik Yayasan Setara Jambi, mengatakan jika perlunya perhatian serius dari instansi berwenang karena kenyataan di lapangan harga jual getah karet di tingkat petani dengan di pasaran sangat jauh ketimpangannya.
"Berdasarkan pengamatan kami, jika harga getah karet di pasaran sebesar Rp 30 ribu, tapi untuk di tingkat petani hanya seharga Rp 15 ribu. Ketimpangan hingga mencapai 50 persen ini butuh perhatian serius dari pemerintah daerah, sehingga para petani tidak terlalu dirugikan," ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI
Berita terkait
Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton
9 September 2019
Aspal karet sebanyak itu digunakan di sembilan provinsi, untuk mengaspal jalans sepanjang 65,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaHarga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung
23 Juni 2019
Setelah harga karet yang terus merosot dan tidak menentu ,masyarakat kini membuka lahan jagung agar bisa meningkatkan ekonomi mereka.
Baca SelengkapnyaPerbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton
1 April 2019
Indonesia akan mengurangi ekspor karet sebesar 98.160 ton mulai hari ini hingga 31 Juli 2019.
Baca SelengkapnyaHarga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor
26 Februari 2019
Ketiga negara produsen utama karet alam (natural rubber) dunia yakni Thailand, Indonesia dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor
Baca SelengkapnyaTiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok
26 Februari 2019
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tengah menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi harga komoditas karet yang terus anjlok.
Baca SelengkapnyaDi Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet
25 November 2018
Jokowi menyebut dua problem besar di Sumatera Selatan terkait dengan harga sawit dan karet yang jatuh di pasar global.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh
19 November 2018
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan karet remah.
Baca SelengkapnyaHarga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga
16 Juni 2017
Harga karet kembali ditutup menguat pada perdagangan hari
ketiga berturut-turut
Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195
14 Juni 2017
Harga karet rebound tajam pada perdagangan pagi ini, Rabu, 14
Juni 2017, meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen
terangkat.
Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah
13 Juni 2017
Harga karet ditutup melemah 0,86 persen atau 1,60 poin ke
level 185,30 yen per kilogram (kg).