TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia Yusuf Solihin meminta pemerintah memperhatikan kesejahteraan nelayan. Selama ini kehidupan nelayan masih jauh dari kelayakan. Apalagi tiga persoalan klasik, seperti permodalan, bahan bakar, dan permukiman, tak kunjung menemukan penyelesaian komprehensif.
Untuk perumahan, misalnya, ia membandingkan dengan perumahan mewah di Muara Angke, Jakarta Utara, dengan permukiman nelayan. Di sekitar Muara Angke, memang terdapat pembangunan sejumlah apartemen oleh pengembang. “Nelayan bermimpi, apakah mungkin memiliki rumah susun seperti itu,” kata Yusuf di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, Selasa, 5 Juni 2012.
Soal modal nelayan, kata Yusuf, saat ini belum maksimal mencukupi kebutuhan operasional. Peran perbankan yang seharusnya mampu membantu nelayan belum dirasakan hingga kini. Masih banyak bank yang belum memberikan pinjaman sebesar hingga Rp 20 juta tanpa agunan. Jika persoalan ini tidak diperhatikan oleh bank, nelayan akan terus bergantung pada rentenir.
Menurut Yusuf, perlu ada intervensi negara agar kehidupan nelayan bisa berubah. Menurut dia, Indonesia hanya akan menjadi negara bahari. “Tapi belum menjadi negara maritim,” kata dia. “Kami meminta nelayan disejahterakan. Tapi, untuk kebijakan bahan bakar bersubsidi, dia mengapresiasi alokasi yang diberikan kepada nelayan.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
BTN dan Pemkab Jember Sepakat Bangun Kampung Nelayan Puger
15 November 2017
BTN dan Pemkab Jember menandatangani MoU penyediaan rumah untuk masyarakat, di antaranya Kampung Nelayan Puger
Baca SelengkapnyaKKP Targetkan Bedah 3.000 Kampung Nelayan
30 Agustus 2017
Tahun ini pemerintah mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk membedah lima kampung nelayan.
Baca Selengkapnya52 Keluarga Nelayan Bengkulu Mulai Huni Rumah Khusus
3 Mei 2017
Rumah khusus ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas air,
listrik dan fasilitas PSU pendukungnya.
Ciptakan Rumah Sehat Gorontalo Bangun 100 Unit Rumah Nelayan
11 Mei 2016
Gorontalo Utara, membangun 100 unit rumah untuk nelayan di Kecamatan Sumalata untuk menciptakan rumah layak huni dan sehat di wilayah pesisir.
Baca SelengkapnyaProyek Rumah Nelayan Rawan Bencana Bengkulu Disidik
23 November 2010
"Jika diduga ada penyimpangan fisik pembangunan, kita serahkan kepada pihak yang berwajib untuk membuktikannya," ujar Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi.
Baca SelengkapnyaRatusan Rumah Nelayan Dihantam Ombak
3 April 2006
Ratusan rumah nelayan di sepanjang pantai selatan Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat terendam banjir.
Baca Selengkapnya