TEMPO.CO, Jakarta - Intervensi verbal yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) ternyata ampuh dan mampu menjinakkan rupiah yang mulai bergerak liar. Pernyataan Gubernur BI Darmin Nasution dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat hari ini bahwa bank sentral bisa membawa rupiah ke level 9.450 per dolar AS langsung direspon positif di pasar uang.
Walhasil, dalam transaksi pasar uang hari ini, rupiah berhasil keluar dari tekanan sehingga menguat 52 poin (0,55 persen) menjadi 9.400 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah sempat terpuruk hingga ke 9.655 per dolar AS mengiringi terdepresiasainya mata uang tunggal Uni Eropa hingga ke level US$ 1,2358.
Mata uang euro yang mampu berbalik arah menguat dan kembali berada di atas US$ 1,24 membuat dolar Amerika Serikat (AS) sedikit melemah sehingga turut meredakan tekanan terhadap rupiah dan mata uang regional lainnya.
Senior analis dari PT Harvest International Futures Ibrahim menjelaskan, membaiknya data–data ekonomi dari zona Eropa mampu mendorong apresiasi euro dari level terendahnya dalam 23 bulan terakhir sehingga membuat dolar AS sedikit mengalami koreksi. “Sentimen positif dari Eropa ini langsung dimanfaatkan oleh mata uang regional yang menguat terhadap dolar AS dan tidak terkecuali dengan rupiah,” katanya.
Menguatnya euro membuat indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya turun 0,261 poin (0,31 persen) ke level 82,749 dari posisi sebelumnya di 83,086.
Penguatan rupiah memang tidak terlepas dari upaya dari bank sentral yang serius menjaga mata uangnya di pasar. Intervensi yang terus dilakukan oleh BI mampu menjinakkan rupiah semakin fluktuatif. Cadangan devisa BI cukup besar lebih dari US$ 116 miliar sehingga kemampuan untuk mengawal rupiah tidak diragukan lagi.
“Selain melakukan intervensi dengan menggelontorkan cadangan dolar AS nya ke pasar. Bank sentral juga harus melakukan intervensi verbal seperti yang dilakukan oleh Gubernur BI hari ini untuk memulihkan kepercayaan investor,” tuturnya.
Inflasi bulan ini diperkirakan akan lebih tinggi dari bulan April lalu, tetapi masih terkendali sehingga pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi oleh faktor global.
Dari kawasan regional, dolar Singapura menguat 0,33 persen, won Korea Selatan 0,1 persen, peso Philipina 0,33 persen, rupee India 0,56 persen, serta bath Thailand juga menguat 0,13 persen terhadap dolar AS.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
6 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
14 jam lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
7 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
8 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
10 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
10 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
10 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca Selengkapnya