TEMPO.CO, Jakarta - Lesunya indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir-akhir ini banyak dipengaruhi kondisi ekonomi global, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, yang tidak menentu. Sempat berada di level 4.200 poin, indeks gabungan terus menurun hingga pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Mei 2012, IHSG berada di level 3.919,07 poin.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, berkata lain. Menurut dia, sulit untuk menjadikan kondisi di Yunani dan Spanyol sebagai "kambing hitam", apalagi Amerika Serikat yang berdampak terhadap penurunan IHSG. "Pasar saham kedua benua itu justru mengalami kenaikan," kata Edwin dalam analisisnya, Jakarta, 30 Mei 2012.
Dalam datanya, FTSE naik 34,8 poin atau 0,65 persen, Dax naik 73,65 poin atau 1,16 persen, CAC 41,73 poin atau naik 1,37 persen. Bahkan, saham Dow Jones naik tajam 125,86 poin atau 1,01 persen.
Dia menilai, penyebab lesunya IHSG malah datang dari dalam negeri. Saat ini, kata dia, Indonesia sedang sekarat dan membutuhkan likuiditas dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Edwin berharap Bank Indonesia sebagai bank sentral segera memberikan suntikan dolar Amerika Serikat ke dalam Foreign Exchange Market sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jika tidak secepatnya, saya khawatir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa menuju Rp 10.000," katanya.
Ditambah lagi, masyarakat Indonesia pernah mengalami trauma atas dolar Amerika Serikat pada 1997-1998. Di saat itu, ekonomi Indonesia hancur. Begitu pula dengan perpolitikan Indonesia.
Untuk perdagangan Rabu ini, Edwin memprediksi IHSG berada di kisaran 3.870 hingga 3.976 poin. Adapun saham yang dapat dikoleksi pada hari ini antara lain TLKM, BBNI, PGAS, BBRI, ITMG, UNTR, INDF, UNVR, GGRM, AKRA, INTP, BWPT, PTRO, BDMN, AALI, PTPP
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler Lainnya:
Panel LCD LG Ini Kalahkan Layar iPhone
Pamer Duit di Facebook, Perampok Satroni Rumah
Penyebar Malware Angry Birds Didenda
Kelly Clarckson: Saya Bukan Beyonce
Eks Peterpan Konser ''Tanpa Nama'' Malam Ini
RBT Redup, Lisensi Dialihkan ke Perusahaan Karaoke
Berita terkait
Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088
3 jam lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
6 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
8 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
10 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
10 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
10 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
10 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
10 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca Selengkapnya