TEMPO.CO, Jakarta - Grup Bakrie bekerja sama dengan Grup Delano membentuk perusahaan patungan bernama Bakrie Delano Africa Ltd. Perusahaan patungan ini segera menggelontorkan dana investasi sebesar US$ 500 juta dalam beberapa bulan mendatang di Nigeria.
Presiden Direktur Capitalinc Investment, Seng Hoo Ong, mengatakan tahap pertama investasi untuk mengelola perkebunan karet dan minyak sawit mentah (crude palm oil). Perseroan mengirim tim ke Nigeria untuk melakukan uji kelayakan dari PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. "Perusahaan itu memiliki area perkebunan yang luas tapi produksinya masih sedikit," kata Seng dalam pertemuan pers di Jakarta, Selasa 29 Mei 2012 malam.
Meski patungan, dia mengatakan, belum menentukan perusahaan di bawah bendera Grup Bakrie yang akan berkolaborasi dengan Grup Delano itu.
Dalam kurun lima tahun mendatang, Bakrie Delano Africa akan mengalokasikan nilai investasi sebesar US$ 1 miliar. Seng tidak menyebutkan berapa biaya akuisisi yang akan dikeluarkan untuk perusahaan patungan tersebut. Yang jelas, kepemilikan saham bakal dibagi rata, Bakrie memiliki 50 persen saham di perusahaan patungan. Begitu pun dengan Delano.
CEO Bakrie Delano Africa Ltd, Ladi Delano, menjelaskan, perusahaannya mengincar tiga sektor untuk berinvestasi di Nigeria antara lain minyak dan gas, kelapa sawit, dan pertambangan.
Menurut Ladi, Nigeria dapat menjadi pintu masuk bagi Bakrie Delano untuk mulai menjajaki kawasan Afrika. Dengan itu, perusahaan dapat membidik usaha di negara lainnya di Benua Hitam tersebut. "Kami memilih Grup Bakrie karena kompetensi perusahaan," ujarnya.
Sebelumnya, perusahaan tambang milik Bakrie, PT Bumi Resources Tbk, telah menyatakan ekspansi ke Republik Islam Mauritania. Bumi Resources telah mendapatkan izin eksploitasi bijih besi seluas 990 kilometer persegi di Tamagot, Mauritania.
Untuk memperlancar bisnis di negara itu, anak usaha Bumi, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mendirikan anak usaha, Tamagot Bumi SA.
Sebelum memulai produksi bijih besi secara komersial, 10 persen saham Tamagot Bumi wajib dialihkan ke pemerintah Mauritania, sesuai ketentuan perundangan yang berlaku di negara itu. Adapun pemerintah Mauritania memiliki hak menambah kepemilikannya sebesar 10 persen. Dengan itu, porsi kepemilikan negara itu di dalam Tamagot Bumi berpotensi hingga 20 persen.
SUTJI DECILYA
Berita Terpopuler Lainnya:
Panel LCD LG Ini Kalahkan Layar iPhone
Pamer Duit di Facebook, Perampok Satroni Rumah
Penyebar Malware Angry Birds Didenda
Kelly Clarckson: Saya Bukan Beyonce
Eks Peterpan Konser ''Tanpa Nama'' Malam Ini
RBT Redup, Lisensi Dialihkan ke Perusahaan Karaoke
Berita terkait
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya
8 jam lalu
Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.
Baca SelengkapnyaKejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi
8 jam lalu
Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.
Baca SelengkapnyaApple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini
11 jam lalu
Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.
Baca SelengkapnyaRencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya
14 jam lalu
Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil
19 jam lalu
Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
1 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella
1 hari lalu
CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaTimothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group
2 hari lalu
Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar
Baca SelengkapnyaBos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya
2 hari lalu
CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
2 hari lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya