TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia, Ahmad Sudjatmiko, menilai rencana PT Semen Gresik (Persero) Tbk berekspansi ke luar negeri sudah tepat. Ini seiring dengan bertambahnya kompetitor di dalam negeri sehingga persaingan pun semakin ketat. "Saya rasa memang harus ekspansi ke luar negeri," kata Ahmad kepada Tempo, Rabu, 23 Mei 2012.
Semen Gresik berencana melebarkan sayap ke dua negara di Asia Tenggara, yaitu Burma dan Vietnam. Untuk ekspansi ke Myanmar, setidaknya perusahaan membutuhkan dana Rp 1 triliun guna membangun pabrik. Dana untuk ekspansi itu rencananya berasal dari kas internal dan obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat.
Menurut Ahmad, saat ini merupakan waktu yang tepat menerbitkan obligasi. Pasalnya, suku bunga sedang turun. Menurut dia, Myanmar merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Pangsa pasar untuk industri semen pun masih terbuka lebar. Beda halnya dengan pasar semen dalam negeri yang mulai sesak dengan persaingan dari pemain lokal maupun asing.
Dengan ekspansi ke luar negeri, dia yakin perusahaan semakin berkembang dan kinerja keuangan pun meningkat. Beberapa tahun ke depan, itu akan menjadi sumber kontribusi yang besar bagi Semen Gresik. Saat ini, ekspansi belum mempengaruhi kinerja saham perusahaan. Hal itu baru akan terlihat pengaruhnya pada dua-tiga tahun mendatang.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun
1 April 2021
PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.
Baca SelengkapnyaBanyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen
18 Agustus 2020
Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.
Baca SelengkapnyaSemen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT
18 Februari 2020
Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton
27 Oktober 2018
Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.
Baca SelengkapnyaPT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru
9 Agustus 2018
PT Semen Padang saat ini tengah mengalami kelebihan suplai.
Baca SelengkapnyaHarga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah
1 Agustus 2018
Christian Kartawijaya mengatakan industri semen tengah tertekan karena lonjakan harga batu bara.
Baca SelengkapnyaIndustri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara
31 Juli 2018
Melonjaknya harga batu bara memukul industri semen.
Baca SelengkapnyaPulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia
21 November 2017
Pasar Semen Indonesia di Pulau Jawa mencapai 38 persen.
Baca SelengkapnyaPenjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen
21 November 2017
Penjualan domestik dan ekspor Semen Indonesia Grup pada Oktober 2017 sebesar 2,91 juta ton.
Baca SelengkapnyaSemen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon
20 November 2017
Pabrik Siam Cement Group (SCG) didorong merealisasikan pembangunan pabrik naphtha cracker di Cilegon dengan nilai investasi US$ 600 juta.
Baca Selengkapnya