TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah, Sumatera Barat, atau yang dikenal Bank Nagari bakal menerbitkan obligasi subordinasi II sebesar Rp 225 miliar. Obligasi ini ditawarkan 100 persen dari jumlah pokok obligasi berjangka 7 tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Direktur Utama Bank Nagari, Suryadi Asmi, mengatakan seluruh dana yang terkumpul akan digunakan sebagai modal pelengkap sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk memperluat struktur pendanaan jangka panjang perseroan.
"Sebagian besar untuk ekpansi kredit dalam pengembangan usaha," ujar dia dalam keterangan tertulis sebelum menyelenggarakan Due Diligence Meeting di Ritz-Carlton, Rabu, 23 Mei 2012.
Obligasi ini mendapatkan rating idA- dari lembaga pemeringkat Indonesia Pefindo. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi dan pembayaran pertama diagendakan 26 September mendatang.
Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus berupa benda atau pendapatan atau aktiva lain milik perseroan dalam bentuk apa pun serta tidak dijamin oleh pihak lain mana pun.
Seluruh kekayaan perseroan, baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun akan ada di kemudian hari kecuali aktiva perseroan yang dijaminkan perseroan kepada kreditor, menjadi jaminan semua utang perseroan kepada semua kreditornya termasuk obligasi ini.
Perseroan menunjuk PT Trimegah Securities sebagai penjamian emisi obligasi serta PT Bank Mandiri Tbk selaku wali amanat. Obligasi ini direncanakan melaksanakan masa penawaran dari 19-20 juni 2012, penjatahan 21 Juni serta pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juni.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
35 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya