TEMPO.CO, Yogyakarta -- Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta akan menggandeng perusahaan asuransi untuk menjamin lahan garap pertanian seiring cuaca ekstrem yang merugikan petani. Kondisi cuaca sudah sering merepotkan, yakni ketika terlalu panas saat panas atau hujan deras sehingga membuat banjir. "Kalau masyarakat mempunyai jaminan sosial atau jaminan kesehatan, maka petani juga membutuhkan asuransi untuk pertanian mereka," kata Kepala Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta Nanang Suwandi di Yogyakarta, Kamis, 10 Mei 2012.
Sektor pertanian, kata dia, merupakan salah satu usaha bisnis yang mempunyai risiko gagal. Jadi, jika ada asuransi untuk pertanian, maka para petani bisa menggarap lahan dengan nyaman dan akan lebih semangat lagi. Selain itu, sektor pertanian menopang kehidupan masyarakat pedesaan pada umumnya dan menjadi tumpuan masyarakat umum untuk ketahanan pangan. Jika gagal panen, dampaknya berkepanjangan.
Nanang melanjutkan, perlindungan bagi petani melalui asuransi itu sedang diajukan pemerintah kepada perusahaan asuransi. "Kami sedang menggodok konsep ini dan menggandeng pihak asuransi," kata dia.
Di sisi lain, kata Nanang, pihaknya sedang menyelesaikan perlindungan lahan berkelanjutan. Caranya, jika ada petani yang akan menjual sawah, pemerintah yang akan membeli dan peruntukannya sama, yaitu sebagai lahan pertanian. Persawahan juga diberi sertifikat yang disebutkan sebagai lahan sawah. Jadi, jika akan ada pengalihan lahan sawah menjadi lahan lainnya, prosesnya membutuhkan waktu yang lama. "Kalau pemerintah membeli lahan sawah petani, mereka masih bisa menggarap dengan sistem bagi hasil," kata dia.
Ketua Kelompok Tani Pengguna Air Daerah Istimewa Yogyakarta Lasiyo Saefuddin menyambut baik rencana asuransi lahan pertanian itu. Sebab tidak jarang para petani mengalami gagal panen akibat cuaca dan hama. "Hanya saja teknisnya bagaimana," kata dia.
MUH. SYAIFULLAH
Berita terkait
Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke
3 hari lalu
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.
Baca SelengkapnyaSulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN
4 hari lalu
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).
Baca SelengkapnyaMentan Bangun Klaster Pertanian Modern
10 hari lalu
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaMengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024
12 hari lalu
Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi
15 hari lalu
Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.
Baca SelengkapnyaProgram Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
17 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
21 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
24 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
27 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
27 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca Selengkapnya