TEMPO.CO, Banyuwangi - Kementerian Pertanian melarang pemerintah Daerah Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengimpor sapi dari Kanada, menyusul merebaknya penyakit sapi gila alias mad cow di Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantono. "Senin lalu, kami bertemu Dirjen Peternakan di Jakarta," kata Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Banyuwangi, Suhartoyo, Kamis, 10 Mei 2012.
Menurut Suhartoyo, mewabahnya penyakit sapi gila di Negeri Abang Sam dikhawatirkan meluas hingga ke Kanada. Demi keamanan, kata dia, Banyuwangi diminta mengambil sapi lokal unggul dari beberapa daerah.
Sebelumnya, pemerintah Banyuwangi mengajukan surat ke Menteri Pertanian untuk mengimpor 300 ekor sapi perah dari Kanada. Impor ini untuk mendukung budi daya sapi perah di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Kanada dipilih karena kualitas sapinya dianggap terbaik.
Pemerintah Banyuwangi malah sudah menegosiasikan harga dengan pemerintah Kanada. Bahkan Kanada pernah datang ke Banyuwangi untuk mensurvei tempat pembudidayaan sapi di Kecamatan Licin dan memberikan transfer teknologi kepada peternak.
Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi Heru Santoso mengatakan, setelah larangan itu, Banyuwangi akan membeli bibit unggul lokal dari Balai Besar Inseminasi Buatan di Malang, Jawa Timur. Bibit ini kemudian disuntikkan ke sapi lokal yang ada di Banyuwangi.
Menurut Heru, dari kawin suntik ini, 90 persen akan menghasilkan sapi betina unggul. "Langkah ini juga saran dari Kementerian Pertanian," kata dia.
IKA NINGTYAS
Berita terkait
Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
14 jam lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
1 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
3 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
3 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
8 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
9 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
10 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
11 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
11 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri
15 hari lalu
Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya