TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 2 triliun. Penerbitan obligasi menjadi salah satu rencana bisnis perusahaan tahun ini. "Dalam rencana kami, pada semester satu tahun ini akan menerbitkan obligasi perseroan," ujar Iqbal Latanro, Direktur Utama BTN, Jakarta, Rabu, 2 Mei 2012.
Dia mengatakan, obligasi ditawarkan dengan tingkat bunga tetap. Surat utang yang diterbitkan perusahaan ini pun telah mendapatkan peringkat dari dua lembaga. Pemeringkat Efek Indonesia memberikan peringkat idAA, sementara Fitch Rating Infonesia memeringkat AA(idn) untuk obligasi tersebut.
BTN pun menunjuk tiga sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi, yaitu PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT CIMB Securities Indonesia. "Obligasi ini merupakan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I di tahun ini," katanya.
Iqbal menjelaskan, dana hasil obligasi ini seluruhnya akan digunakan sebagai sumber pembiayaan perumahan yang menjadi bisnis utama perusahaan. Jika tidak ada halangan, obligasi BTN akan dicatatkan di Bursa efek Indonesia pada 6 Juni mendatang.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan
5 hari lalu
Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.
Baca SelengkapnyaCIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
46 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca Selengkapnya