TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan memberikan tanggapan terhadap kasus minyak sawit mentah Indonesia yang dianggap tidak memenuhi standar energi terbarukan dalam waktu enam bulan mendatang. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Zaenal Bachruddin mengatakan, pemerintah Negeri Abang Sam membutuhkan waktu untuk mengevaluasi dan membaca laporan yang disampaikan pemerintah Indonesia. “Mereka menyampaikan itu," kata Zaenal di Jakarta, Senin, 30 April 2012.
Pada 27 Januari 2012 lalu, pemerintah Amerika menerbitkan notifikasi Enviromental Protection Agency (EPA) mengenai bahan bakar dari sumber yang dapat diperbarui (renewable fuel standards). Notifikasi menyatakan bahan bakar minyak nabati atau biofuel yang berasal dari minyak sawit Indonesia belum memenuhi standar energi terbarukan. Standar batas pengurangan emisi gas rumah kaca yang ditetapkan EPA untuk biodiesel dan renewable diesel dari bahan baku sawit 20 persen, minyak sawit Indonesia hanya mengurangi emisi sebanyak 17 persen untuk biodiesel dan 11 persen untuk renewable diesel.
Pemerintah Indonesia merespons dengan memberikan hasil kajian untuk membantah notifikasi EPA. Zaenal memastikan, CPO Indonesia malah melebihi batas yang ditentukan Amerika. Sayangnya, Zaenal tidak bersedia berapa angka yang dihasilkan CPO Indonesia dari hasil kajian pemerintah.
Amerika, kata Zaenal, berjanji untuk mengkaji secara objektif hasil kajian tersebut, termasuk metode penghitungan yang digunakan. “Standar angka yang pertama dikaji lagi apakah terjadi penggunaan recycle limbah ke metan. Mereka akan teliti lagi hitungan batas 17 persen untuk biodiesel dan 11 persen renewable biodiesel."
Zaenal mengatakan, pemerintah tidak mengkhawatirkan penolakan serupa dari negara lain. Meskipun kemungkinan Amerika akan memblokir Indonesia dari daftar eksportir CPO ke negaranya atau negara lain.
“Amerika akan memberikan informasi ini ke kongres terlebih dulu karena itu memakan waktu lama. Juga tidak boleh ada pelarangan kepada negara lain untuk tidak impor CPO kita,” ujarnya. Toh, pemerintah belum akan membawa kasus ini ke organisasi perdagangan dunia.
Zaenal optimitis, respons pemerintah Amerika yang lama tidak akan mempengaruhi volume ekspor CPO Indonesia. Sebab, ekspor CPO ke Amerika hanya sekitar 1 persen dari total volume ekspornya. Pada 2002 ekspor CPO Indonesia ke Amerika 600 ribu ton, lalu meningkat menjadi 1,043 juta ton pada 2011. Dari hasil produksi CPO Indonesia yang mencapai 23 juta ton di 2011, sebanyak 17 juta ton lebih diekspor ke India sebagai negara pembeli utama.
ROSALINA
Berita terkait
Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus
1 hari lalu
Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
2 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
3 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
5 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
6 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
10 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
12 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
12 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
13 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
13 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya