TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Ciputra Property Tbk (CTRP), Candra Ciputra, mengingatkan kepemilikan asing pada sektor properti di Indonesia 100 persen berpotensi menaikkan harga properti hingga tiga kali lipat. Namun ia mendukung upaya asing masuk ke properti dengan syarat dilengkapi aturan yang jelas oleh pemerintah.
"Nggak masalah. Tapi, kepemilikan asing harus bertahap, judulnya apa, jangka waktunya berapa. Kalau sangat bebas kepemilikannya sampai 100 persen, properti di Indonesia bisa naik tiga kali lipat," ujar Candra usai konferensi pers Topping Off Ciputra World I Office Tower di Marketing Galery, Selasa, 24 April 2012.
Menurut dia, peraturan kepemilikan asing di bidang properti bakal selalu berubah secara bertahap. Ia berharap pemerintah Indonesia mampu memberikan ruang lebih yang kompetitif dengan negara regional ASEAN lainnya, sehingga jumlah investor semakin banyak.
Masuknya investasi asing dalam kepemilikan properti tidak akan menimbulkan kerugian. Sebab, dengan masuknya dana asing bisa dijadikan sebagai ekspor devisa di sektor properti. "Kalau bubble tinggal direm, naikkan down payment, naikkan kepemilikan asing berapa tahun tidak boleh dijual, tidak boleh lebih dari berapa," kata dia.
Ia menegaskan dukungan peraturan diperbolehkannya kepemilikan properti oleh asing. Namun hal itu mesti dilengkapi aturan lebih ketat. "Gampang dilakukan saja, pemerintah punya kuasa, misalnya capital gain, dibatasi berapa tahun, jumlahnya berapa," ujarnya.
Sebelumnya, di Bogor, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mendorong warga asing memiliki rumah di kawasan ekonomi khusus seperti Batam, Bintan, dan Karimun. Harapannya agar investor asing bisa lebih banyak masuk Tanah Air.
Rencananya asing bakal diberikan izin memiliki rumah yang dibelinya dengan jangka waktu 60 hingga 90 tahun. Saat ini kepemilikan asing di properti disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yang menyebutkan pembagian periode hak pakai WNA selama 25 tahun, kemudian diperpanjang 20 tahun dan dapat diperpanjang lagi 25 tahun.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024
59 hari lalu
Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaWawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit
2 Maret 2024
Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.
Baca SelengkapnyaHarga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR
19 Februari 2024
Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan
30 Oktober 2023
Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.
Baca Selengkapnya5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula
25 Oktober 2023
Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.
Baca SelengkapnyaPengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti
12 September 2023
PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.
Baca SelengkapnyaLika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand
23 Agustus 2023
Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaProfil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2
10 Agustus 2023
Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?
Baca SelengkapnyaMRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD
1 Juni 2023
MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.
Baca SelengkapnyaAncaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong
20 Februari 2023
Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.
Baca Selengkapnya