TEMPO.CO, Jakarta - Terapresiasinya dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia menjadi ganjalan penguatan rupiah. Di tengah positifnya bursa regional dan bursa domestik, mata uang lokal justru melemah.
Di pasar uang hari ini nilai tukar rupiah ditutup melemah 5 poin (0,05 persen) ke level 9.179 per dolar AS. Melemahnya mata uang regional juga turut menekan rupiah kali ini.
Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Apelles R.T Kawengian, mengungkapkan beragamnya data ekonomi AS serta masih adanya kekhawatiran masalah utang di Eropa membuat dolar kembali menunjukkan supremasinya terhadap mata uang utama dunia.
International Monetary Fund (IMF) yang menurunkan prospek pertumbuhan global menjadi 3 persen dari sebelumnya 3,3 persen juga turut mendorong apresiasi dolar AS sehingga tekanan rupiah kembali meningkat.
Direvisinya pertumbuhan global oleh IMF mengindikasikan masih adanya resesi sehingga dolar berjaya meskipun sudah mereda. “Ini yang membuat dolar AS kembali berjaya terhadap rupiah,” ucapnya.
Apelles mengatakan permintaan dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin hanya mencapai Rp 14 triliun dan dimenangkan Rp 2,2 triliun mengindikasikan bahwa minat investor terhadap investasi dalam mata uang lokal juga berkurang sehingga meminta imbal hasil yang lebih tinggi.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya sore ini kembali menguat 0,298 poin (0,37 persen) ke level 79,925.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
6 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
7 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
9 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
9 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
9 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaPeneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel
9 hari lalu
Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237
10 hari lalu
Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
10 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca Selengkapnya