TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Suryo Bambang Sulisto, menjelaskan bagaimana sikap Perdana Menteri Inggris, David Cameron setelah datang ke Indonesia. “Sangat baik dan positif. Ia mengakui selama ini kurang memberi perhatian kepada Indonesia,” ujar Suryo selepas acara CKGSB China-ASEAN Business Forum, Kamis 12 April 2012.
Menurut Suryo, Inggris bukan hanya tidak perhatian kepada Indonesia saja, tapi juga negara-negara di kawasan ASEAN. Hal tersebut menurutnya wajar karena Inggris sedang mengalami krisis ekonomi. “Dari awal pertemuan ia mengakui kesalahan itu, dan akan meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dengan Indonesia," tutur dia.
Selama kedatangannya PM Inggris sudah menandatangani banyak perjanjian, di antaranya pembelian pesawat Garuda. “Selain itu Presiden juga diundang dalam kunjungan kenegaraan pada Oktober. Jadi saya kira Indonesia bisa mendapatkan peningkatan kerja sama yang berarti.” ujar Suryo.
Suryo menuturkan Inggris sangat menguasai beberapa bidang, seperti minyak dan gas serta industri hilir. “Itulah yang harus didorong dalam perekonomian kita. Di situ mereka bisa sangat berperan, khususnya dalam program hilir,” katanya.
ELLIZA HAMZAH
Berita terkait
Mendag: Potensi Perdagangan dengan Inggris Sangat Besar
22 Agustus 2023
JETCO diharapkan dapat ditingkatkan menjadi perjanjian dagang
Baca SelengkapnyaMendag Optimistis JETCO Dorong Perdagangan Indonesia-Inggris
6 Juni 2023
Dua negara sedang berdiskusi menetapkan tanggal pertemuan JETCO ke-2.
Baca SelengkapnyaRI-Inggris Kerja Sama Transportasi Rendah Karbon, Nilainya Rp 162 Miliar
6 Juli 2022
Transportasi perkotaan rendah karbon akan dikembangkan di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri Dominic Raab Akui Indonesia Sangat Strategis Bagi Inggris
7 April 2021
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan visi global Inggris telah menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis Inggris di Indo-Pasifik.
Baca SelengkapnyaPemerintah Inggris Bantu Pendidikan RI Senilai Rp 145 Miliar
4 November 2019
Pemerintah Inggris akan meluncurkan program Skills for Prosperity senilai 8 juta Poundsterling atau Rp 145 miliar untuk membantu sektor pendidikan RI.
Baca Selengkapnya70 Tahun RI-Inggris, Anies Baswedan dan Dubes Inggris Tanam Pohon
11 Mei 2019
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Dubes Inggris untuk RI Moazzam Malik akan menanam pohon untuk memperingati 70 tahun hubungan diplomatik.
Baca SelengkapnyaBadan Kredit Ekspor Inggris Buka di Jakarta, Ini yang Ditawarkan
22 Januari 2018
Badan Kredit Ekspor Inggris (UK Export Finance/UKEF) membuka kantor di Jakarta. Inggris menawarkan kemudahan pembiayaan.
Baca SelengkapnyaApa Kota Terfavorit Mahasiswa Indonesia di Inggris?
21 November 2016
Kota Manchester menjadi tujuan terfavorit para mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan pascasarjana di Inggris.
Baca SelengkapnyaGloucestershire Bidik Indonesia sebagai Destinasi Investasi
20 November 2016
Gloucestershire University juga berminat menjalin kerja sama dengan berbagai universitas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDubes RI untuk Inggris: Konektivitas Prioritas Pembangunan
6 November 2016
Kepada Dubes RI, Forum pengusaha Inggris bertanya soal kebakaran hutan, sengketa Laut Cina Selatan, dan kerja sama ASEAN.
Baca Selengkapnya