TEMPO.CO, Bogor-- Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan ingin mendorong produksi mesin kerja pertanian buatan dalam negeri. Caranya, hentikan impor mesin-mesin pertanian dari Cina dan negara lain.
"Karena itu, saya ingin melarang BUMN pangan mengimpor mesin-mesin Tiongkok atau dari mana pun. Sudah saatnya kita menggunakan mesin-mesin produksi dalam negeri. Saya melihat kita punya kemampuan memproduksi mesin dalam jumlah besar dan seterusnya," katanya di Bogor, Kamis, 5 April 2012.
Dia menjadi pembicara utama dalam System Expo 2012 IIPB di IPB International Convention Center, Bogor.
Dahlan menyebutkan Indonesia mampu menciptakan mesin pertanian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.
Terakhir, dia melakukan kunjungan ke Surabaya bertemu dengan pembuat mesin pertanian. Ia melihat alat tersebut sangat bagus dan bersifat multifungsi 3 in1, mulai dari pembajak, pemotong, dan pembabatan padi.
Dari segi tampilan, alat tersebut juga tidak terlalu besar dan mudah dibawa ke sawah karena memiliki roda yang bisa didorong dari rumah ke sawah.
Namun, kata dia, mesin tersebut tidak efisien bagi petani karena menggunakan BBM yang akan memberatkan petani.
"Karena itu, saya menantang universitas menciptakan mesin-mesin pertanian yang lebih efisien. Secara pribadi, bagi mahasiswa yang berhasil menemukannya, akan saya hadiahi mobil," ujar Iskan, yang langsung disambut tepuk tangan peserta acara.