Dua Menteri Rencanakan Divestasi BNI

Reporter

Editor

Selasa, 10 Februari 2004 18:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Rencana divestasi BNI ternyata muncul dari dua menteri kabinet Gotong Royong. Komisaris BNI, Drajad H Wibowo, mengungkapkan rencaan awal divestasi BNI datang dari pembicaraan dua menteri yang menginginkan divestasi saham BNI pada Maret-April 2004. "Dan memang diniatkan untuk dijual ke sebuah perusahaan di Singapura,” katanya kepada wartawan dalam acara jumpa pers Tim Indonesia Bangkit tetang Divestasi BNI di Hotel Kartika Candra, Jakarta, Selasa (10/2) siang. Tujuan divestasi, kata dosen STIR Perbanas tersebut, adalah mengamankan arus kas APBN. Akan tetapi karena yang disetujui DPR adalah secondary offering, dengan sisa waktu yang ada, tim privatisasi beranggapan hal tersebut, sulit dilaksanakan. “Dari informasi yang saya dengar, karena hal itulah muncul ide untuk melakukan strategic sale agar divestasi BNI bisa dilaksanakan dalam waktu kurang dari 3 bulan,” katanya sembari berpesan agar nama dua menteri dirahasiakan. Menurut Drajad, karena penjualan strategis tidak akan diminati jika yang dijual bukan saham mayoritas, munculah ide untuk menjual 51 persen saham BNI. Karena sulit mencari investor dalam waktu singkat, maka muncul pertanyaan apakah perusahaan di Singapura tersebut sudah dihubungi.Jika informasi yang diterima ini benar, kata Drajad, maka rencana strategic sale tersebut benar-benar dibuat secara gegabah dan sangat sembrono. “Bagaimana mungkin penjualan sebuah bank nasional dengan sejarah dan kultur yang kuat diputuskan seperti menjual pete di pasar kaget,” urainya. Seaca filosofis, kata Drajad, rencana divestasi ini mencerminkan fenomena ekonomi yang disebut 'dominansi fiskal'. Pemerintah sangat terobsesi dengan stabilisasi fiskal melalui penekanan defisit anggaran dan mengabaikan dampak kebijakan fiskalnya terhadap output, pertumbuhan sektor produksi riil, kesempatan kerja, potensi earning capacity negara di masa mendatang. Sementara itu, pengamat ekonomi INDEF, Iman Sugema, dalam kesempatan yang sama menyatakan ada agenda tersebunyi di balik rencana penjualan BNI. “Karena memang tidak ada alasan bagi pemerintah untuk menjual BNI,” katanya. Apabila rencana perbaikan internal BNI yang menjadi alasan maka jelas tidak ada hubungannya dengan kepemilikan. “Ini ibarat mengobati sakit kepala dengan obat sakit perut, tidak mengena dan memang tidak ada dasarnya,” ujarnya. Amal Ihsan — Tempo News Room

Berita terkait

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

45 menit lalu

3 Fakta Penting Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis 9 Mei

Simak tiga fakta penting laga timnas U-23 Indonesia vs Guinea di playoff Olimpiade Paris 2024, salah satunya pertandingan digelar tertutup.

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

56 menit lalu

Indonesia Raih Perak Piala Uber Pertama dalam 16 Tahun, Para Pemain Tunggal Putri Paling Banyak Dipuji

Setelah 16 tahun menanti, akhirnya tim bulu tangkis putri Indonesia membawa pulang medali Piala Uber.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

1 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

2 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

2 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

2 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

2 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

2 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

2 jam lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

3 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya