Aset 16 Bank Beku Masih Rp 9 Triliun Lebih

Reporter

Editor

Jumat, 6 Februari 2004 16:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Nilai buku aset 16 bank yang dibekukan pemerintah pada 1997 masih tersisa lebih dari Rp 9 triliun dan belum masuk kas negara. "Sampai habis tugasnya tim likuidasi belum menyelesaikan semua aset itu," kata Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Darmin Nasution di gedung parlemen Jakarta, Jumat (6/2) dinihari.Menurut Darmin saat pembekuan 16 bank atas saran Dana Moneter Internasional (IMF) itu belum ada skema penjaminan dan belum dibentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional yang akan mengambil alih bank-bank yang ambruk. Maka pemerintah mengeluarkan dana talangan yang kemudian disebut Bantuan Likuiditas Bank Indonesia Rp 11,8 triliun.Tim likuidasi selama masa tugas lima setengah tahun lebih baru menyerahkan pengembalian dana talangan itu Rp 2,4 triliun dan sudah tercatat di APBN yang kini tersimpan di rekening atas nama Bendahara Umum Negara di BI. Sebanyak Rp 600 miliar, kata Darmin, masih mendekam di rekening tim likuidasi dan belum diserahkan ke pemerintah.Pemerintah dan Bank Indonesia, kata Darmin, telah membahas penyelesaian aset-aset bank beku tersebut. Namun, belum diperoleh kata sepakat antara dua instansi itu tentang penyelesaianya. BI, katanya, sudah berniat akan menyerahkan sisa aset ke pemerintah namun Departemen Keuangan menolaknya. "Pemerintah tidak bisa menerima mentah-mentah aset itu karena hak pemerintah adalah hasil dari aset-aset itu," ia menjelaskan.Pemerintah kemudian menyarakan agar dilakukan amandemen terhadap peraturan pemerintah nomor 25/1997 tentang pembekuan bank-bank tersebut dan meminta BI menaksir nilai aset-aset yang akan diserahkan itu. Tapi perdebatan kemudian muncul karena setelah ditaksir nilainya ternyata tidak cukup untuk menutupi dana talangan yang telah dikeluarkan pemerintah itu.Pembahasan antara BI dan pemerintah kini menemui jalan buntu meski pembicaraan masih terus berjalan. Pemerintah dan BI, kata Darmin, telah merumuskan amandemen peraturan tersebut namun ada penolakan dari beberapa pihak karena peraturan itu menyangkut likuidasi bank. "Lebih baik bank sentral menerbitkan Peraturan Bank Indonesia dan pemerintah mencabut peraturan itu," katanya. "Prosesnya baru sampai di sini," tambahnya.Namun, kedua instansi telah sepakat Bank Indonesia akan mengamankan aset dan menunda rapat umum pemegang saham bagi manajemen bank tersebut hingga diputuskan apakah mengamandemen peraturan atau menerbitkan peraturan BI yang baru. Menurut Darmin di Departemen Keuangan sendiri tidak ada pos khusus yang akan menampung penyerahan aset-aset bank beku tersebut. Ia menyarankan agar aset-aset nantinya diurus saja oleh Perusahaan Pengelola Aset sebagai lembaga pengganti Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Lembaga baru berstatus persero itu akan berfungsi sebagai pengelola aset yang ditinggalkan Badan Penyehatan Perbankan Nasional setelah 27 Februari 2004. "Agar tidak bercampur dengan aset lain, barangkali untuk menampung aset 16 bank beku ini harus dibuat divisi sendiri," katanya.Penyerahan ke perusahaan pengelola itu, imbuh Darmin, setelah tim likuidasi menaksir terlebih dulu nilai sebenarnya aset-aset tersebut. Jika telah ditemukan nilai yang benar, Bank Indonesia baru bisa menyerahkannya ke pemerintah yang akan diteruskan ke perusahaan pengelola aset itu. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

6 menit lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

16 menit lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

28 menit lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

33 menit lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

34 menit lalu

Bocoran Lengkap Ponsel Sony Xperia 1 VI Muncul dan POCO F6 Pro Pakai Snapdragon 8 Gen 2

Dapur pacu ponsel Sony Xperia 1 VI akan mengandalkan Snapdragon 8 Gen 3.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024 Minggu 5 Mei: Jakarta Lavani Allo Bank Bangkit, Kalahkan Bhayangkara Presisi 3-0

38 menit lalu

Hasil Proliga 2024 Minggu 5 Mei: Jakarta Lavani Allo Bank Bangkit, Kalahkan Bhayangkara Presisi 3-0

Tim bola voli putra Jakarta LaVani Allo Bank Electric mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-0 pada pekan kedua Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

51 menit lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya