Pemerintah Diminta Pertimbangkan Masalah Divestasi BNI

Reporter

Editor

Rabu, 4 Februari 2004 22:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisaris BNI, Achjar Iljas, meminta pemerintah memperhatikan koperasi dan usaha kecil menengah apabila mendivestasi BNI. Karena dengan demikian BNI tidak bisa melaksanakan kegiatan yang diperintahkan pemerintah, katanya ketika ditemui di sela-sela acara seminar perbankan syariah di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (4/3) siang. Menurut Achyar, apabila BNI menjadi milik swasta maka pemerintah tidak bisa lagi memerintahkan bank tersebut melakukan amanat Pasal 12 UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan untuk mengutamakan dan menaruh perhatian kepada koperasi dan UKM. Dalam UU tersebut, kata Achjar, untuk menunjang pelaksanaan program peningkatan taraf hidup rakyat banyak melalui pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah, pemerintah bersama Bank Indonesia dapat melakukan kerjasama dengan bank umum. Adapun yang yang dimaksud dengan pemberdayan koperasi dan UKM tersebtu, kata Achjar, adalah kewajiban bank umum untuk menyalurkan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada koperasi dan UKM dengan prosedur dan persyaratan yang mudah dan lunak. Selain itu, menurut Achjar, terdapat juga peningkatan taraf hidup rakyat banyak berupa penyediaan kredit dengan bunga rendah atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dengan tingkat bagi hasil yang rendah. Oleh karena itu, Achjar mempertanyakan apakah pemerintah masih ingin memperhatian program yang satu ini atau tidak. Kalau masih ingin, maka seharusnya langkah melakukan strategic sale BNI jelas harus dipertimbangkan lagi.Bila pemerintah masih ingin menjalankan program tersebut maka penting untuk mempertahankan posisi saham mayoritas tersebut karena lebih mudah. Kalau bank swasta apalagi bank swasta asing tentu tidak semudah itu memerintahkan mereka, katanya. Walaupun demikian, Achjar mengingatkan bahwa langkah privatisasi secara umum sebenarnya memiliki masalah dari sisi legalitas. Walaupun UU BUMN mengizinkan penjualan strategic sale, akan tetapi dalam Tap MPR tentang Pemulihan Ekonomi tidak disebutkan adanya penjualan lewat strategic sale. Melainkan lewat capital market dan ditujukan agar kepemilikan lebih merata, ujarnya. Selain itu, Achjar juga menyayangkan dilupakannya sejarah BNI sebagai bank perjuangan atau bank revolusi. Sejarah BNI yang didirikan tahun 1946 melalui keputusan Wakil Presiden Muhammad Hatta seharusnya menjadi pertimbangan historis yang tidak bisa diabaikan. Sebagai seorang yang memulai karir di BNI, kata Achjar, dirinya merasa memiliki hubungan emosional dengan BNI dan sejarah nasionalis bank berlogo kapal layar tersebut sebagai bank revolusi. Bahkan setoran awalnya ketika itu menggunakan dana pribadi Margono Djojohadikusumo, bapaknya Pak Soemitro itu, katanya. Oleh karenanya, Achjar meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali langkah penjualan strategic sale tersebut. Apalagi rencana privatisasi ini dilakukan menjelang pemilu. Jadi ada masalah timing juga, katanya. Menurutnya, tidak tepat melakukan penjualan saham mayoritas BNI sebelum pergantian pemerintahan. Apabila pemerintah yang terpilih nanti berbeda dari yang sebelumnya maka ada kemungkinan policy reversal atau pembalikan kebijakan. Dalam pandangan Achjar, sangat dimungkinkan pemerintah yang akan datang memiliki pandangan dan kebijakan yang berbeda mengenai privatisasi bank nasional pada umumnya dan BNI pada khususnya. Nanti akan ada kebijakan untuk merevisi kebijakan sebelumnya, urainya. Padahal jelas sangat sulit kalau dikatakan tidak mungkin untuk melakukan nasionalisasi kembali. Dengan segala pertimbangan di atas, menurut Achjar, seharusnya pemerintah benar-benar memikirkan rencana untuk melakukan strategic sale tersebut. Tetapi apabila segala sesuatunya sudah dipertimbangkan maka kembali kepada mereka memiliki wewenang untuk itu, katanya pasrah. Amal Ihsan Tempo News Room

Berita terkait

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

1 menit lalu

Ikut Demo Desak Pengusutan Dugaan Kecurangan Seleksi PPPK di Langkat, Guru Honorer Dipecat

Anggie Ratna Fury Putri, guru honorer SD di Langkat, dipecat Kepala Sekolah karena ikut aksi membongkar kecurangan dan dugaan korupsi seleksi PPPK.

Baca Selengkapnya

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

4 menit lalu

Keindahan Big Daddy Dune, Bukit Pasir Menjulang yang Menarik Turis ke Namibia

Terletak di jantung Gurun Namib yang terpencil, Big Daddy Dune menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Namibia.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

4 menit lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

14 menit lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

15 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

19 menit lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

21 menit lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

27 menit lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

33 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

34 menit lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya